SUMSELTERKINI, ID, Palembang – Dalam kesempatan itu juga Gubernur Sumsel, Alex Noerdin sempat bercerita kilas balik soal Karhutla 2015.
Dimana Sumsel menjadi sorotan dunia karena asap. Namun dari peristiwa itu pula dia mengaku banyak mendapat pelajaran. Dia bahkan tak segan berkeliling 15 negara demi melakukan perbaikan atas kerusakan lahan yang mencapai 700 ribu hektare lebih.
“Saya berkeliling cari bantuan. Dan itu tidak sia-sia kita dapat 11 titik untuk direstorasi. Makanya menjelang Asian Games kita harus siaga walaupun sekarang masih musim hujan. Soalnya ada beberapa titik yang terdiri dari lahan gambut ini yang penting diwaspadai,” ujarnya, dihadapan stakeholder pengendalian kebakaran hutan kebun dan lahan, di Griya Agung, Rabu (28/2/2018).
Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, mengatakan, sosialisasi ini diikuti sekitar 1.600 stakeholder pengendalian Karhutla. Mereka, terdiri dari regu kebakaran hutan HTI, Polisi Hutan, Kelompok Tani Peduli Api, Desa Tangguh Bencana, Satgas BPBD provinsi Sumsel dan kabupaten serta sejumlah stakeholder lainnya.
” Kebakaran hutan 2015 sangat besar mengganggu kehidupan manusia. Tak hanya itu kabut asap juga mengganggu transportasi baik darat, laut dan udara. Bahkan banyak anak-anak tidka bisa sekolah serta flora dan fauna mati. Kerusakan dan kerugian luar biasa. Tapi kita bersyukur tahun 2016 2017 berhasil ditekan 95%,” jelasnya.
Hal itu, jelasnya berkat dukungan Gubernur yang sangat perhatian dengan bencana tersebut. Belajar dari pengalaman itu pula mereka menargetkan tahun ini Sumsel harus bebas asap dari karhutla.
“Makanya Asian Games juga penting disosialisasikan kepada teman-teman agar sejak dini kita sudah bersiaga melakukan pemadaman sekecil apapun. itu tekad kami,” tutupnya.[win]