SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Public Relation PT Pertamina EP Roberth Marchelino Verieza menilai negara kerap dirugikan, bahkan akibat illegal drilling terhadap sumur-sumur minyak tua milik Pertamina EP itu warga yang tak bersalah menanggung imbasnya.
Menurutnya seperti kebocoran pipa yang kerap berulang kali di wilayah kerja Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field di Kabupaten Pali (Penukal Abab Lematang Ilir) Sumatera Selatan (Sumsel).
Dia menjelaskan sejak pekan lalu kembali terjadi kebocoran pipa minyak di perbatasan Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi dan di Desa Setia Jaya Kecamatan Jirak Kabupaten Musi Banyuasin.
Kebocoran pipa kali ini terjadi pada lima titik. Kebocoran seperti ini bukan yang pertama dan selalu terjadi di lokasi yang sama.
“Pipa minyak Pertamina EP kerap jadi sasaran sabotase, akibatnya tumpahan minyak dari pipa yang bocor mengali ke kebun warga dan ke sungai,” kata melansir ROL, Selasa (22/5).
Menurut Roberth, kebocoran pipa yang terus berulang dilakukan dengan sengaja oleh oknum yang belum tertangkap.
Kebocoran dilakukan dengan cara melubangi pipa dengan cara digesek atau digergaji di beberapa titik yang berjarak sekitar 50 meteran. “Ini termasuk tindakan sabotase terhadap aset negara dan kejadiannya sudah beberapa kali terjadi,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Maret 2018 juga terjadi kebocoran yang serupa tidak jauh dari lokasi pipa yang bocor saat ini di Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi. Kejadian serupa juga terjadi pada Maret 2017 di wilayah kerja Pertamina EP Asset 2 Pendopo Field
BUMN minyak dan gas tersebut telah melaporkan kejadian tersebut ke aparat penegak hukum. “Atas kejadian sabotase di Pali tersebut Pertamina membuat laporan resmi ke polisi serta langsung ke lapangan melakukan penanggulangan, perbaikan pipa yang bocor dengan pemasangan clampdan membersihkan tumpahan minyak mentah,” kata Roberth Marchelino yang pernah menjabat Humas Pertamina MOR II Sumatera bagian Selatan.
Roberth Marchelino menjelaskan, tindakan sabotase yang dilakukan oknum tersebut dengan cara melubangi pipa jelas berbahaya bagi keselamatan jiwa dan lingkungan karena beresiko terjadi kebakaran serta merusak lingkungan.
Sementara itu menurut Security Staff Pertamina EP Pendopo Ricky Nova, untuk mencegah terjadinya sabotase tersebut berbagai upaya telah dilakukan Pertamina. Pertamina telah menunjuk petugas penjaga keamanan dan petugas pengecek line pipa transfer dengan melibatkan warga setempat dan terus berkoordinasi dengan polisi serta pemerintah desa. Namun sabotase masih terus terjadi.
Menurut Public Relation PT Pertamina EP, akibat tindakan sabotase tersebut bukan hanya Pertamina yang dirugikan, negara juga menanggung akibat tersebut bahkan warga tak bersalah juga terkena imbasnya.[ROL/one]