Sumselterkini.co.id, Muaraenim -Peresmian Launching Kampung Qur’an dan TK/TPA Tahfidz yang digelar di Desa Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim tersebut diprakarsai oleh DPW BKPMRI Sumsel.
“Ini langkah sebagai bentuk keseriusan Sumsel untuk menjadi daerah yang semakin religius,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru di sela persemian belum lama ini.
Ia meyakini, tiga hal upaya yang dilakukan BKPMRI Sumsel tersebut belum pernah dilakukan di daerah manapun.
“Tiga tema yang kita resmikan ini saya yakin belum pernah dilakukan dimana pun. Ini bukti jika BKPMRI Sumsel memang aktif memajukan sektor keagamaan di Sumsel ini,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan kampung qur’an dan TK/TPA tersebut akan semakin mendorong kemajuan umat muslim di Sumsel.
“Keberadaan kampung Qur’an dan TK/TPA Tahfidz ini membawa berbagai kemajuan di Sumsel, salah satunya prestasi. Kita ketahui, selama 16 tahun Sumsel ini tidak pernah masuk 10 besar MTQ Nasional. Namun, baru 4 tahun program satu desa satu rumah tahfidz berjalan, ternyata membawa dampak baikbagi prestasi kita di MTQ Nasional dengan menduduki peringkat ke 8,” terangnya.
Tidak hanya itu, lanjutnya, upaya itu juga dapat menumbuhkan akhlak yang baik di masyarakat.
“Melalui ini, kita menanamkan sifat budi pekerti bagi para santri serta menumbuhkan secara luas sifat kepada sesama,” paparnya.
Sebab itulah, Herman Deru meminta DPW BKPMRI Sumsel untuk membuat muatan lokal tentang kepedulian untuk para santrinya.
“Saya titip muatan lokal tentang kepedulian ini kepada BKPMRI, karena di sekolah biasa itu tidak ada. Kita harus menggelitik santri sehingga sikap kepedulian itu tumbuh,” bebernya.
Selain itu, standarisasi juga dilakukan BKPMRI Sumsel untuk para guru ngaji di Sumsel ini.
“Filterisasi melalui standarisasi itu adalah proses agar kita mendapatkan guru ngaji yang berkualitas. Namun yang kualitasnya menengah tetap kita butuhkan untuk memberi pendidikan kepada para santri, tapi untuk mengajar Qori dan Qoriah yang akan mengikuti MTQ kita berikan kepada guru yang standarisasinya tinggi,” tuturnya.
Bahkan untuk meningkatkan standarisasi itu, Herman Deru meminta agar BKPMRI Sumsel untuk membuat pertandingan antar guru ngaji.
“Pertandingan itu tentu akan memotivasi keinginan guru ngaji untuk lebih berkembang,” imbuhnya.
Melalui launching tersebut, dia berharap dapat memantik daerah lainnya di Sumsel untuk melakukan hal serupa.
“Sehingga kualitas santri yang dilahirkan dapat meningkat dan terwujudnya Sumsel religius,” jelasnya.
Dikesempatan itu, Herman Deru juga menyerahkan bantuan untuk guru ngaji di Sumsel sebesar Rp1,8 Miluar.[***]