KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengupayakan kemudahan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya sampai mancanegara. Langkah terbaru diantaranya KKP memperluas jaringan pasar dengan menggandeng perbankan dan e-commerce multinasional.
“Kami terus mendorong peningkatan ekspor sekaligus peningkatan konsumsi ikan nasional melalui kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI,” terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti melalui keterangan pers, Jumat (24/6/2022).
Saat membuka webinar BNI Xpora bertajuk “Mengedepankan Keberagaman Produk Unggulan Kelautan Indonesia Menjelajahi Dominasi Pasar Global”, Artati mengungkapkan Gernas BBI merupakan langkah pemerintah agar UMKM bisa dengan mudah masuk ke platform digital dan marketplace. Dalam program tersebut, KKP melakukan pembinaan dan pendampingan UMKM dalam kegiatan produksi, manajemen usaha, promosi dan pemasaran. Tak hanya itu, terdapat pula fasilitasi promosi dan pemasaran produk UMKM unggulan melalui website, medsos, e-commerce, marketplace, serta di ruang terbuka publik. Kemudian pembinaan dan pendampingan UMKM unggulan siap ekspor dan melaksanakan kampanye Gernas BBI Kalimantan Selatan.
“Tentu saja, langkah ini memerlukan dukungan Kementerian/ Lembaga serta pihak swasta dan BUMN,” ujar Artati.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Pemimpin Divisi Small and Medium Eterprise (SME) BNI, Yessi Aktaina menjabarkan BNI memiliki ekosistem yang mempertemukan UMKM sebagai penjual dengan para pembeli serta fasilitator ekspor. Para diaspora Indonesia, nasabah BNI di berbagai negara, lokapasar baik ritel dan digital (e-commerce) turut terlibat dalam ekosistem bernama Xpora tersebut.
“Ekosistem ini bisa diakes juga di digital portal Xpora.bni.co.id dan semua UMKM punya kesempatan untuk bisa ekspor,” ujar Yessi.
Sementara Asisten Manager Pengembangan Bisnis Shopee Ekspor, Priscilla Brain memastikan para pelaku UMKM bisa dengan mudah menjangkau pasar Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Meksiko dan Brasil. Melalui platform e-commerce, pelaku UMKM tak perlu pusing dengan kendala bahasa, pengiriman hingga pembayaran.
“Jadi produk UMKM bisa diakses oleh platform kami di negara-negara tersebut, dan pembayaran yang diterima UMKM nantinya juga sudah dalam bentuk rupiah,” kata Priscilla.
Dia pun membagikan tips agar UMKM kelautan dan perikanan bisa menjangkau pasar ekspor. Dimulai dengan memperhatikan kualitas, kelengkapan perizinan, pengemasan yang aman, dan harga yang kompetitif.
“Di beberapa kota, kita memiliki Kampus Ekspor Shopee yang bisa didatangi oleh UMKM apapun untuk berkonsultasi,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, menyebut keberadaan UMKM telah terbukti mendukung ketahanan perekonomian negara di tengah kondisi pandemi. Untuk itu, harus terus diupayakan peningkatan bukan hanya dari sisi kuantitas, namun dari segi kualitas produk perikanan yang dihasilkan guna mendongkrak kinerja ekspor.InfoPublik (***)