PEMKAB Musi Banyuasin [Muba] menggelar sarasehan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Se Kabupaten Muba guna meningkatkan mutu dan kualitas. Acara tersebut diikuti 121 UPPB diselenggarakan di Griya Bumi Serasan Sekate, Senin (21/03/2022).
Plt Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi SIP saat membuka acara mengatakan, UPPB dibentuk berdasarkan Permentan Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pengolahan dan Pemasaran Bahan Olah Karet (Bokar).
Keuntungannya, kata Beni, perusahaan leluasa menampung bokar dari UPPB dalam kondisi bersih yang sudah memenuhi persyaratan teknis sehingga biaya pengolahan menjadi lebih murah. Bokar bersih juga mengurangi pencemaran lingkungan karena, tidak perlu lagi mencuci dan membuang kontaminan bokar.
Selain itu, mutu bokar semakin meningkat karena harus memenuhi standar teknis yang ditetapkan. Dengan kadar karet kering yang lebih tinggi maka harga bokar juga lebih tinggi.
“Dampak implementasi yang dirasakan yakni peningkatan pendapatan petani dengan penjualan harga bokar melalui sistem lelang UPPB dengan kisaran Rp.11.000 – Rp.12.000/Kg,”ungkapnya.
Dia menilai harga akan makin tinggi setelah diversifikasi menjadi lateks pekat yang sudah dicentrifuge yakni RP. 19.000 – RP.21.000/Kg. Menurut Beni, UPPB juga dapat mendorong kewirausahaan petani mengubah kebiasaan petani karet untuk memproduksi karet bersih, dan merubah petani dari On-Farm menjadi Off-Farm sehingga mampu mengolah dan menjual sendiri produksinya.
“Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Muba akan terus membantu UPPB diantaranya mendorong hilirisasi karet. pengembangan sektor hilir komoditas perkebunan di Muba diperkuat dengan pengembangan infrastruktur pembangunan jalan berbasis aspal karet lateks. Pembangunan pabrik centrifuge lateks di 3 Kecamatan yaitu Keluang, Sekayu dan Babat Toman,”ungkapnya.
Dikatakan Beni, Pemkab Muba sangat memperhatikan para petani karet. Di tahun 2021 telah dibangun 37 gedung UPPB dan 17 pelataran lelang serta bantuan Sintas (Pembeku Lateks) untuk 76 UPPB dengan luas kebun karet 21.250 Ha.
Di tahun 2022 bantuan bangunan UPPB sebanyak 16 gedung dan 6 pelataran lelang dan 80 kelompok tani yang tergabung dalam 45 UPPB dengan luas kebun karet 4.032,5 Ha serta bantuan alat pasca panen karet.[***]