JARINGAN 5G di kawasan Sirkuit Mandalika, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara barat (NTB) dipastikan moncer, berjalan dengan baik dan tidak menunjukkan terjadinya gangguan satelit sehingga berjalan dengan cepat alias “ngebut”.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny Gerard Plate, menyatakan hasil itu didapat dari uji coba infrastruktur teknolgi informasi dan komunikasi (TIK) serta penggunaan spektrum frekuensi radio untuk mensukseskan penyelengaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia pada Maret 2022 mendatang.
“Pada frekuensi 3,5GHz telah dilaksanakan uji koeksistensi antara 5G dengan layanan satelit (di kawasan Sirkuit Mandalika). Hasilnya sementara ini tidak terjadi gangguan di jaringan satelit akibat pemanfaatan 5G,” ujar Menkominfo dalam konfrensi pers dikantornya, Jakarta, pada Selasa (15/2/2022).
Lebih lanjut Johnny menjelaskan jaringan tulang punggung (backbone) sirkuit mandalika telah terhubung dengan jaringan fiber optik berkapasitas total 560Giga hertz (Ghz) melalui empat koridor.
Dalam hal ini koridor sistem komunikasi kabel laut (SKKL) Jember Denpasar Cable system (JDCS) dan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) Mataram Rungkut dengan kapasitas 200Ghz menjadi jalur utamanya.
“Jalur itu di topang oleh tiga koridor lain sebagai jalur alternatif, yaitu koridor SKKL Mataram-Kupang Cable System (MKCS) plus SKKS Makassar-Kendari-Maumere (Marimar) dengan kapasitas 30GHz, koridor SKKL plus SKSO Mataram-Bima dengan kapasitas 130 Ghz, dan dan SKKL Bali-Lombok (Balom) plus JDCS Mataram-Mandalika-Bali dengan kapasitas 200Ghz,” jelasnya.
Kementerian Kominfo juga menyiapkan jaringan Middle Mile di Kawasan Mandalika yang secara topologi terhubung dengan jaringan backbone dengan total jaringan fiber optik sepanjang 109,1 kilometer (km) yang tersebar di sembilan desa di kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Sedangkan jaringan akses atau last mile yang disiapkan di Kawasan sirkuit Pertamina Mandalika International Street Sircuit itu terdiri atas jaringan tetap (fix broadband) dan jaringan bergerak (mobile broadband).
Penyediaan jaringan fix broadband, lanjutnya, dilaksanakan dalam bentuk jaringan fiber optik dan wi-fi dengan sebaran optical distribution point (ODP) sebanyak 134 titik yang diharapkan dapat menyediakan akses internet melalui wifi dengan kecepatan antara 20-100 megabyte per second (mbps)
Sedangkan kekuatan jaringan mobile broadband dilakukan dengan optimalisasi jaringan 4G yang disokong 128 site Menara base transceiver station (BTS) 4G,.serta penyediaan 5G experience dan 5G Showcase.
“Berdasarkan pengukuran Kementerian Kominfo di sekitar area bandara, sirkuit, hotel, restoran dan tempat wisata, tercatat kecepatan internet selular di lokasi tersebut berada di kisaran 10-50 mbps dari tiga operator selular, yaitu Telkomsel, Indosat Oreedo Huthcison dan XL Axiata,” ujar dia.
InfoPublik (***)