Nasional

Menunda silaturahmi, mengurangi tumpukan emisi

foto : ist

Lebaran sebentar lagi!

NAMUN, tahun 2021 jadi tahun kedua masyarakat Indonesia dihimbau untuk tidak pulang kampung atau mudik jelang perayaan Idul Fitri. Penularan COVID-19 yang masih tinggi dan ditambah munculnya varian-varian baru dari berbagai negara jadi dua hal yang perlu dipertimbangkan.

Sedih? Pasti banyak yang merasa demikian. Tapi, kami ingin sedikit menghibur kamu yang gagal mudik dengan informasi bahwa: Pilihanmu untuk menunda silaturahmi berdampak baik pada lingkungan karena mengurangi tumpukan emisi secara bersamaan.

Di tahun 2019, lebih dari 1,2 juta kendaraan meninggalkan Jakarta dalam rentang 7 hari sebelum lebaran. Pergerakan kendaraan yang masif dalam rentang waktu yang singkat ini berisiko meningkatkan produksi emisi seperti CO2 yang membahayakan kesehatan pemudik. Ini juga dipengaruhi oleh jenis transportasi yang dipilih, yang mana masih didominasi oleh kendaraan pribadi selama mudik.

Penasaran dengan jumlah emisi yang kamu kurangi tahun ini karena tidak mudik? Kamu bisa coba menghitungnya menggunakan model perhitungan emisi yang dibuat oleh WRI Indonesia tahun 2019.

Kita mesti ingat bahwa emisi kendaraan jadi pembunuh berbahaya dalam tragedi di Tol Brebes tahun 2017. Kejadian tersebut menewaskan 11 orang yang terjebak kemacetan selama 48 jam dalam perjalanan mudik dan menghisap emisi gas buang, termasuk CO2 dan NO2 yang disebut sebagai silent killer atau pembunuh dalam diam.[***]

Sumber : Newsletter Greenpeace Indonesia

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com