MENJELANG Idul Fitri 1442 H, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan tersedianya stok pupuk di berbagai wilayah tanggung jawab Pusri cukup banyak.
Adapun wilayah yang menjadi tanggung jawab Pusri untuk penyaluran pupuk urea bersubsidi yaitu Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Bali.
Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa Pusri telah menyiapkan stok pupuk urea bersubsidi sebesar 82.537,39 ton atau 154% lebih banyak dari ketentuan minimum pemerintah yaitu 53.463,91 ribu ton.
“Petani tidak perlu khawatir akan kekurangan pupuk, karena kami sudah menyiapkan stok pupuk untuk musim tanam kedua ini”, ujar Tri.
Terkait pupuk bersubsidi untuk tahun 2021 pemerintah mengalokasikan 9 (sembilan) juta ton dari 24 (dua puluh empat) juta ton kebutuhan petani. “Dari alokasi tersebut tentunya tidak mencukupi kebutuhan petani, namun petani dapat membeli pupuk non subsidi yang kualitasnya sama dengan pupuk bersubsidi”, jelas Tri.
Sementara hingga tanggal 27 April 2021 realisasi pupuk urea bersubsidi yaitu sebesar 76.808,35 ton dan NPK bersubsidi sebesar 10.861,30 ton.
Sebagai upaya untuk memperluas pasar sektor komersil dan meningkatkan pelayanan, saat ini Pusri bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku holding sedang fokus mengembangkan Program Agrosolution dan Program Customer Centric Model. Agrosolusi merupakan program yang berorientasi kepada konsumen, dengan memberikan solusi bidang pertanian demi tercapainya peningkatan produktivitas hasil panen dan pendapatan petani. Sedangkan Program Customer Centric Model dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan produk-produk retail Pusri.
Pusri juga siap mendukung penuh program Gubernur Sumsel yang menjadi lumbung pangan nasional ini. “Selain itu, kita juga sangat mendukung kenaikan produktivitas pertanian, kenaikan pendapatan petani, adopsi praktek pertanian unggul dan menyediakan pupuk Non Subsidi melalui program Agrosolution” tutur Dirut Pusri. Dalam program ini, Pusri melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders, mulai dari dinas pertanian, perbankan, asuransi, distributor pupuk, dan offtaker” ungkapnya.
“Kami juga memiliki produk inovasi unggulan non subsidi yaitu NPK Singkong dan NPK Kopi yang sudah terbukti dapat meningkatkan hasil produksi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan petani. Serta beberapa produk inovasi lainnya yaitu pupuk NPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawit”, terang Tri.
Kedepannya Pusri akan terus berupaya dalam menciptakan produk inovasi lainnya serta terus berupaya meningkatkan efisiensi energi dan optimalisasi pabrik. Serta menjalankan proyek pengembangan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.(***)
Ril/jang