KEPENGURUSAN Askot PSSI Palembang dibawah pimpinan Ketua Askot Palembang Ansori Tohir Roni menimbulkan polemik terhadap publik sepakbola di kota penghasil kuliner khas pempek ini.
Penyebabnya lantaran Askot PSSI Palembang tidak melakukan Seleksi Timnas U16 dan U19. Sebelumnya Asprov PSSI Sumsel mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Askab dan Askot di Sumsel terkait seleksi timnas tersebut sesuai surat edaran Asprov PSSI Sumsel no 085/PSSI/SS/IV/21 tgl 23 April, yang meminta setiap Askot dan askab mengirimkan 6 pemain terbaiknya (masing masing 3 U16 dan 3 U-19) untuk ikut seleksi TK regional Provinsi.
Namun belakangan kepengurusan Askot PSSI Palembang sudah memiliki pemain yang di rekomendasikan tanpa proses seleksi alias asal tunjuk. Hal itu dibuktikan dari surat yang dikeluarkan Askot PSSI Palembang Nomor: 94/PSSI/III/2021 yang ditanda tangani Sekum Askot PSSI Palembang Irwansyah Masri pada 31 Maret 2021.
Keputusan tersebut membuat banyak pihak mulai dari Klub, SSB, Pelatih sampai ke pegiat sepakbola khususnya yang konsen pembinaan sepakbola usia dini berang. Istilah bahasa Palembang kepengurusan Askot PSSI Palembang tidak “Suceng” atau tidak fair dan melukai semangat para pesepakbola muda yang berkeinginan mengejar mimpi dalam berusaha mewujudkan cita-cita berseragam timnas.
“PS Palembang kita minta di adakan seleksi biar objektif jujur dan transparan kalau mau maju persepakbolaann kita. Benar-bener diseleksi tidak asal tunjuk,” ujar Presiden PS Palembang Ratu Dewa, ketika di konfirmasi, Selasa (27/4/2021).
Dewa yang juga Sekda Kota Palembang ini mengatakan Kota Palembang punya banyak bibit pemain yang sangat berpotensi. Dia berharap pihak Askot PSSI Palembang bisa bersikap profesional dalam melakukan seleksi. “Tentunya masih ada waktu untuk dilakukan seleksi dan itu harus dilakukan dengan transparan,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan Hanief Djohan selaku Sekjen Forum Pembuna Sekolah Sepakbola Indonesia (FOPSSI) Sumsel.
Melihat potensi dan minat yg begitu besar dari anak anak bola yg dibina SSB di Sumsel ini, sudah dipastikan Askot dan askab harus menggelar seleksi awal di tingkat Askot atau Askab.
“Karena itu kita berharap semua Askot dan askab segera melakukan seleksi awal ini. Kita berharap tidak ada Askot atau askab yang mengirimkan rekomendasi tanpa seleksi awal. Karena tindakan ini sangat merugikan pembinaan sepakbola di provinsi ini. Apalagi di Kota Palembang yang jumlah SSB nya sudah mendekati ratusan, sangat tidak mendidik kalau sampai tidak melakukan seleksi lagi,” ujar Hanief dihubungi.
Pemilik SSB Elang Emas ini juga mengatakan disinilah peran penting Askot hadir dalam melakukan pembinaan bisa dirasakan oleh SSB di kota Palembang. Karena kalau sampai terjadi pengiriman rekom tanpa melalui seleksi terbuka maka akan merugikan ribuan anak anak bola di Palembang. “Dan ini tidak sejalan dengan semangat Bapak Ansori saat mencalonkan ketua Askot dulu. Dimana beliau ingin melakukan kegiatan penataan dan penertiban organisasi dan melakukan pembinaan secara tansparan,” pungkasnya. [yip]