BUPATI Musibanyuasin [Muba] Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA menuturkan realisasi pembangunan pabrik aspal karet tersebut penuh perjuangan yang tinggi, dimana melibatkan seluruh pihak khususnya Perangkat Daerah Pemkab Muba yang semata-mata demi meningkatkan kesejahteraan petani karet yang sejak 2 tahun belakangan ini makin terpuruk. Bahkan dengan beroperasinya pabrik tersebut diyakini bermanfaat untuk masyarakat Sumsel.
“Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 602/2161/BJ Tentang Pemanfaatan Aspal Karet Untuk Pembangunan Jalan Daerah sudah ada. Kita sedang menggodok regulasi khusus untuk Muba. Intinya, karet produksi Muba memberi manfaat bagi seluruh warga Sumsel. Jalan bisa lebih awet, petani karet lebih baik dan sejahtera,” terangnya kemarin.
Ia menambahkan, pilihan pemanfaatan teknologi aspal karet dianggap adalah sangat tepat ditengah merosotnya harga karet alam dipasaran.
Selain itu, kata dia penggunaan karet rakyat sebagai bahan aspal diharapkan akan mendongkrak harga, memberi nilai tambah, serta mendorong hilirisasi karet menjadi produk lainnya. dalam rangka mendukung penggunaan teknologi aspal karet di Muba.
Adapun langkah strategis yang telah dilakukan diantaranya, menerbitkan peraturan Bupati Nomor 324 tahun 2015 tentang pedoman pengolahan dan pemasaran bahan olah karet (bokar) di Muba.
“Kelembagaan petani karet melalui unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB), sampai tahun 2020 terbentuk 88 UPPB dengan anggota 16.200 kk. UPPB menjadi ujung tombak dalam penyediaan bahan baku aspal karet baik bokar maupun lateks pekat,” sebutnya.
Kemudian, lanjut dia pembangunan unit pemisah centrifuge lateks sebanyak 3 unit yaitu di Kecamatan Keluang, Sekayu, dan Babat Toman untuk pengolahan lateks pekat dan pembangunan instalasi pengolahan lateks pekat terpravulkanisasi.
Dia menambahkan lagi Muba juga akan membangun kawasan industri hijau dengan fokus pada hilirisasi kelapa sawit dan karet, power plant berbahan bakar energi terbarukan, procesing gas alam, pembentukan pusat unggulan komoditi lestari dengan fokus pada karet dan kelapa sawit.
Pusat unggulan tersebut diharapkan akan mendorong peningkatan produksi, pengolahan, dan pemasaran dari komoditas dengan bertumpuh pada penerapan platform good agricultural practices (GAP) dan Verified Sourcing Area (VSA).[***]
ril