SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Meski tidak separah 2015, 422 desa di 23 kabupaten di Jawa Timur dilanda kekeringan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyatakan, untuk mengatasi persoalan tersebut, tahun ini telah dibangun sumur air di 222 Desa.
“Sisa 200 Desa tidak bisa dibuatkan sumur karena berada di puncak gunung,” kata Pakde Karwo, Selasa (12/9/2017).
Pemprov Jatim telah menyiapkan anggaran sebesar Rp53 Miliar untuk pembangunan sumur. Sedangkan, 200 Desa yang tidak bisa dilayani sumur air dalam, pemerintah akan bekerjasama demgan PDAM untuk melakukan droping air.
Lebih jauh, Pakde Karwo menjelaskan, kekeringan tahun ini tidak separah tahun 2015 yang melanda 541 Desa. Meski Kekeringan kali ini mulai membuat warga kekurangan air bersih, namun sungai-sungai besar terpantau masih mampu mengaliri persawahan sehingga kekeringan kali ini belum begitu menggangu pertanian di Jawa Timur.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Jawa Timur Sudarmawan, penyebab kekeringan tahun ini akibat anomali cuaca.
Dari 23 Kabupaten/Kota, lanjut Darmawan, sudah 15 Kabupaten yang menyatakan darurat kekeringan sehingga meminta bangua pada BPBD Propinsi untuk melakukan droping air. Lebih jauh Sudarmawan mengungkapkan, kekeringan terparah terpantau sebanyak 190 Desa yang tersebar di Pulau Madura serta Kawasan Jawa Timur bagian selatan.
“Yang sudah menyatakan darurat kekeringan disertai SK dari bupati, kami tinggal menunggu tagihan dari PDAM nanti kami yang membayar,” kata dia.
Sementara berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Jatim tahun 2015 kekeringan melanda 541 Desa. Kemudian tahun 2016 kekeriangan tidak terjadi karena tahun lalu terjadi kemarau basah. Sementara, potensi kekeringan tahun 2017 diprediksi tidak separah tahun 2015.