Pendidikan

Ngajar Anak SD & PAUD Gak Gampang Lho, Ada Rahasianya, ‘Hypno Heart Teaching’, Kata Sekda Muba, Penasaran ?

Photo Dinkominfo Muba : Pembukaan Seminar Nasional dan Pelatihan Hypno Heart Teaching di Auditorium Pemkab Muba, Selasa (18/2/2020).

RATUSAN tenaga pendidik (guru) tingkat SD dan PAUD di Kabupaten Musi Banyuasin [Muba] mengikuti Seminar nasional dan Pelatihan Hypno Heart Teaching.

Kegiatan dilaksanakan Pemkab Muba melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayan kerjasama dengan Karang Taruna Kabupaten Muba bertempat di Auditorium Pemkab Muba, Selasa (18/2/2020).

“Dengan metode pembelajaran ini, peserta didik bisa belajar dengan cepat, tepat dan benar. Belajar harus dengan kesadaran sendiri. Dengan metode ini, belajar setengah jam, hasilnya bisa sama dengan belajar tiga jam,”ujar Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba, Drs H Apriyadi MSi saat membuka acara seminar tersebut.

Menurut Sekda, tujuan pelatihan ini adalah untuk menunjang kegiatan belajar para anak didik. Dalam pelatihan ini, akan diajarkan rahasia supaya mudah mendidik dengan hati (hypno-heart teaching).

“Keuntungan bagi para guru, kedepan bisa mengaplikasikan pada pendidikan yang berkarakter berbasis hati nurani dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Bagi para orangtua/wali pelajar, bisa untuk meningkatkan peran orang tua dalam mendidik anak dengan hati agar mereka berperilaku mulia, berprestasi disekolah dan berharga di tengah masyarakat,”ucap Apriyadi.

Apriyadi juga mengucapkan terimakasih kepada organisasi Karang Taruna karena menginisiasi melaksanakan kegiatan ini. Sejatinya memang begitu, kalau bicara organisasi Karang Taruna biasanya gelar turnamen bola kaki atau volly, padahal organisasi ini dibentuk dan dibina oleh pemerintah bahkan masuk dalam APBD   dianggarakan dana sampai ke tingkat desa dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas pemuda.

“Oleh karena itu ayo Karang Taruna untuk fokus bantu pemerintah kabupaten hingga desa untuk membina pemuda yang ada di Muba. Kalau bicara membina kita tau sendiri bagaimana  bahaya narkoba sekarang yang nantinya dapat merusak generasi muda, kalau tidak dibenahi bisa putus generasi, maka keberadaan Karang Taruna sangat dibutuhkan untuk sosialisasi bahaya narkoba,”ucapnya.

Sementara itu Ketua Karang Taruna Kabupaten Muba,  Chandra Wijaya SH menyampaikan bahwa terkait acara ini adalah sebuah komitmen pemkab Muba bersama Karang Taruna sebagai organisasi pemuda untuk ikut andil dalam mendukung pemerintah Muba, berpartisipasi bersama untuk memajukan dunia pendidikan di Muba,

“Hari ini kita fokus pelatihan bagi pahlawan tanpa tanda jasa yaitu guru, dengan tema besar “Rahasia Mudah mendidik dengan hati,”

Tugas utama seorang guru atau seorang pendidik, adalah memanusiakan manusia. Artinya, guru bukan hanya sekedar mencerdaskan otak nya manusia, namun tugas yng paling penting dan sudah Mulai hilang, adalah mencerdaskan akhlak dan emosi dari manusia yang ia didik,”bebernya.

Lanjut Chandra, Guru juga adalah ujung tombak generasi tunas bangsa, guru lah yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini. Seperti kata bijak, orang hebat akan melahirkan karya yang bermutu, tetapi guru yang bermutu akan melahirkan beberapa orang hebat.

“Adapun narasumber pada seminar ini yaitu Bapak Alpiyanto, seorang founder dan Master Trainer Samudera Hati, seorang pembelajar, praktisi pendidikan berbasis hati nurani, penulis buku, terapis, dan dosen tamu pada Program S1 dan Pascasarjana, Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan di salah satu Universitas Islam terbesar di Jakarta. Jumlah peserta 200 orang terdiri dari guru dan organisasi kepemudaan,”jelasnya.

Alpiyanto sebagai penyaji materi, mengakui peran metode pembelajaran seperti yang disajikannnya sangat berguna untuk meningkatkan kompetensi anak didik menjadi insan berkarakter mulia dan bermental juara. “Keberhasilan metode ini tentu harus didukung oleh siswa itu sendiri, guru dan orangtua,” ujarnya.

Dirinya fokus dalam dunia pendidikan, yaitu pada aktivasi daya hati para guru dan orang tua dalam membantu peserta didik yang “istimewa” dengan sentuhan kasih sayang dari pancaran hati yang ikhlas untuk meraih mimpi-mimpi mereka menjadi anak-anak yang bangga akan diri mereka dan memberi konstribusi pada dunianya.[***]

Ril

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com