PENINGKATAN produksi padi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian. Kementan membangun Warehouse alat mesin pertanian (Alsintan) yang dikelola unit usaha pelayanan jasa Alsintan (UPJA) Widhatama di Desa Lubuk Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan se Indonesia ada lima lokasi percontohan. Salah satunya di Ogan Komering Ilir.
“Warehouse ini adalah percontohan ada 5 di Indonesia, tujuannya untuk memdukung peningkatan produksi padi di OKI, juga menangkap peluang potensi bisnis penyewaan alsintan bagi kelompok tani” Ungkap Sarwo Edhy, di Lempuing Jaya, Jum’at, (18/10).
Unit usaha pengelolaan jasa alsintan menurut Sarwo Edhy cukup potensial. Karena ada swadaya masyarakat tani di dalamnya. “Jadi kita bantu dana simultan, sisanya dari swadaya tani, agar kiranya dapat berkembang alsintannya bertambah juga menular ke wilayah lain,” ungkap dia.
Sarwo Edhy menjelaskan keberadaan warehouse juga ditujukan agar bantuan Alsintan yang diberikan pemerintah kepada petani dapat terarah dan dikelola secara komersil. “Jadi alsintan yang dibantukan tersebut jangan sampai terbengkalai, kita siapkan warehousenya,” kata dia.
Adapun warehouse yang dibangun merupakan pusat pelayanan perbengkelan alsintan, penyediaan saprodi, hingga pusat pelatihan operasianal alat pertanian.
“Bukan hanya bengkel, juga pusat benih unggul hingga jasa pelatihan operasional mekanisasi pertanian untuk menarik minat milenial untuk bertani,” tambah dia.
Kemudian, lanjut Sarwo Edhy, untuk memudahkan petani, Kementan juga bekerjasama dengan BPH Migas untuk penyaluran BBM subsidi untuk kebutuhan bahan bakar petani. “Petani tidak perlu antri bawa traktor, bawa combain ke SPBU, disini ada pertamini juga,”kata Sarwo Edhy.
Bupati OKI, H. Iskandar, SE merasa beruntung program pembangunan pertanian di OKI yang terus mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
“Ada kurang lebih 2 ribu alsintan di OKI. Selain untuk peningkatan produksi dan percepatan tanam ada potensi bisnis jasa penyewaan alsintan yang dapat dikelola kelompok tani, kami sangat mengapresiasi,” kata Iskandar.
Iskandar juga berkomitmen untuk memperluas layanan warehouse tidak hanya bagi petani di OKI juga di Sumatera Selatan.
“Di Indonesia baru ada 5, di Sumsel cuma ada di OKI kita akan intervensi proyek percontohan ini melalui APBD agar manfaatnya tidak hanya bagi warga OKI juga bagi petani di Sumsel,” kata Iskandar.[**]
Penulis : dra