Palembang – Aplikasi subuh [SiAbuh] Palembang Darussalam ini memang pantas masuk Museum Rekor Dunia Indonesia [MURI], lantaran aplikasi baru pertama ada di Dunia. SiAbuh merupakan aplikai absensi Subuh berjamaah yang digagas Pemerintah Kota [Pemkot] Palembang pada tahun lalu.
Apresiasi yang diberikan MURI tersebut, karena Si Abuh masuk rekor kategori aplikasi absensi subuh pertama di dunia untuk Aparatur Sipil Negara [ASN].
Sertifikat rekor MURI diserahkan langsung kepada Walikota Palembang H Harnojoyo dan Sekretaris Daerah Kota Palembang Drs Ratu Dewa MSi, bersamaan dengan Launching aplikasi Si Abuh di Masjid Agung Palembang, Rabu [1/5/2019].
Perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Andre Purwantono mengaku, pihaknya mengapresiasi terobosan baru aplikasi absensi sholat Subuh pertama untuk ASN dan masyarakat. Dengan adanya absensi ini diharapkan semakin memotivasi seluruh umat untuk giat melaksanakan sholat subuh.
Menanggapi keberhasilan Kota Palembang meraih rekor MURI, Walikota Palembang H Harnojoyo berharap, pelaksanaan subuh berjemaah dapat ramai layaknya pelaksanaan sholat Idul Fitri. Dia menjelaskan gerakan Subuh berjemaah telah dilaksanakan pemkot Palembang sejak lebih dari 4 tahun lalu.
“Tidak ada lagi yang mengatakan ini program pencitraan. Saat ini bagaimana upaya kita bersama untuk menjadikan program ini sebagai tonggak dalam menggerakan perekonomian umat,” ujarnya.
Untuk aplikasi Si Abuh sendiri setidaknya telah diunduh lebih dari 42 ribu warga Palembang.
Menurut Walikota, jumlah tersebut merupakan capaian yang luar biasa. Dirinya berharap, subuh berjemaah yang sudah tertuang dalam Peraturan Walikota Palembang dapat memberikan efek positif yang meluas di masyarakat.
“Namun jangan sampai kita Sholat Subuh dikarenakan adanya Perwali. Hendaknya melaksanakan sholat subuh berdasarkan niat untuk sama-sama melaksanakan kewajiban serta bersama-sama menjadi motor penggerak kemajuan umat,” ujarnya.
Dia menjelaskan berdasarkan survei sebanyak 97 % masyarakat Kota Palembang suka terhadap program Subuh berjemaah yang dilaksanakan Pemerintah Kota Palembang. Oleh karena itu dirinya menegaskan agar para pegawai selaku penggerak Subuh berjemaah agar lebih baik dalam pelaksanaan kewajiban umat Islam tersebut.
“Melalui aplikasi ini kita berharap 10% saja dari perputaran uang di Palembang didapatkan umat, maka Insha Allah konsep pembangunan ekonomi umat akan dapat diraih. Dan bila masih ada pejabat di Palembang khususnya eselon II yang main-main terhadap gerakan subuh berjemaah ini, tunggu tanggal mainnya,” tegas Harnojoyo.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Kota Palembang DR H Riza Pahlevi MA menjelaskan, gerakan subuh berjemaah bertujuan memperkuat perekonomian umat. Untuk mencapai tujuan tersebut dibangunlah sebuah sistem salah satunya melalui aplikasi Si Abuh.
Melalui konten yang dimiliki aplikasi ini, dirinya yakin upaya menguatkan perekonomian umat akan dapat terwujud. “Kita mulai dari pagi ini, semoga kita bersama bisa mewujudkan dan menggerakan ekonomi umat,” ujarnya.[**]
Penulis : As