Sumselterkini.co.id, Palembang – Beberapa tahun belakangan, sektor pariwisata di Kota Palembang menggeliat, seiring banyaknya destinasi obyek wisata baru yang gencar dipromosikan Pemerintah Palembang.
Apalagi saat Asian Games XVIII yang diselenggarakan Agustus tahun lalu menjadi momentum kemajuan pariwisata Palembang. Tentunya sektor imi membawa dampak yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah [PAD] Ibukota Provinsi Sumatera Selatan ini.
Ada beberapa destinasi wisata di Palembang, selain Benteng Kuto Besak [BKB], Pulo Kemaro, Jembatan Ampera, Sungai Musi, Tepian Sekanak Bersolek dan Kampung Mural Goedang, Masjid Cheng Ho, Museum Sultan Mahmud Badaruddi [SMB] II, Sekanak Sidewal, Museum songket, Jakabaring Sport City, Al Qur’an Al Akbar, dan Kampung Al Munawar dan lainnya.
Keseriusan Pelembang dalam mengelola pariwisatanya itu, membuat industry perhotelan dan resto banyak berekspansi di Kota Palembang seiring diselenggarakan event Asian Games lalu. Palembang pun akhirnya dapat dikenal keseluruh mancanegara, destinasi wisata pun ikut dikenal.
Bahkan mendekati penghujung tahun lalu, di acara Anugerah Pariwisata Palembang [API] Palembang dua dastinasi wisata Palembang diganjar penghargaan dari Kementrian Pariwisata RI. Dua destinasi itu, yakni Kampung Al – Munawar dan Al – Quran Akbar, masing-masing kategori Wisata Halal Terpopuler [Juara I] Al – Quran Al Akbar dan Kategori Kampung Adat Terpopuler [Juara1], Kampung Al Munawar.
Dengan infrastruktur dan transportasi yang cukup memadai serta keseriusan Pemkot Palembang mempercantik wajah Kota, tentunya menjadi nilai plus dan memacu perkembangan wisata Palembang.
Dihadapan Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya dalam sebuah acara kegiatan Dialog Publik Pembangunan Manusia bertema ‘Peningkatan Produktivitas Masyarakat Berbasis Pariwisata Lokal’ diselenggarakan di Auditorium Unsri, Rabu (6/2/2019), Walikota Palembang Harnojoyo menjelaskan, sektor pariwisata di Palembang memberikan kontribusi besar bagi peningkatan pendapatan asli daerah [PAD].
Dia mencontohkan, telah terjadi peningkatan PAD secara signifikan dipariwisata, salah satunya disumbang dari retribusi pajak hotel dan restoran yang menembus angka Rp118 miliar pada 2018.
“Palembang memiliki 11 zona pengembangan Pariwisata yang siap dikembangkan dan membutuhkan dukungan pusat,”ungkapnya.
Ditingkat lokal, Pemerintah Palembang telah merumuskan sejumlah kebijakan daerah untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata.
Berbicara tentang pariwisata, tentu tidak terlepas dari kebersihan. Salah satu upaya Pemerintah Palembang untuk membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan adalah dengan menggiatkan Gerakan Gotong Royong.
Program Gerakan Gotong Royong serentak di 107 Kelurahan ini dituangkan dalam Keputusan Walikota Palembang No 38/kpts/2017 dan Perwali No 14 Tahun 2019.
“Ini adalah gerakan moral bersama dalam menjaga kebersihan. Dengan bersama-sama ber gotong-royong kami berharap masyarakat sadar untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Gerakan gotong royong ini telah berhasil menjaga kebersihan lingkungan dan keindahan Palembang. Melalui gerakan gotong royong ini pula Palembang mampu mempertahankan Adipura hingga 12 kali.
Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan, pihaknya telah memprogramkan Kota Palembang sebagai pusat wisata olahraga. Dengan pertumbuhan kunjungan pariwisata Indonesia yang mencapai 25 %, program ini diyakini akan berhasil.
“Tahun 2019 pariwisata diproyeksikan menyumbang devisa terbesar di Indonesia US$ 20 miliar. Pertumbuhan kunjungan pariwisata Indonesia mencapai 22% dan berpotensi terus meningkat,” ujarnya.
Dengan sektor ini yang terus menggeliat, tentunya juga membawa dampak di pertumbuhan ekonomi Sumsel. Bank Indonesia [BI} pun pernah memprediksi pertumbuhan ekonomi Sumsel bakal terdongrak signifikan pada triwulan III 2018, karena adanya Asian Games XVIII
Waktu itu di acara Laporan BI lalu, Deputi Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumsel Hari Widodo mengatakan, sektor pariwisata yang diperkirakan bakal berpengaruh besar pada pertimbuhan ekonomi. Hal itu karena Kota Palembang melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan sektor pariwisata, seperti pesta rakyat, sejumlah acara di destinasi wisata baru.
Selain itu, adanya kemudahan transfortasi dengan keberadaan Light Rail Transit [LRT] di Palembang juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
“Sektor pariwisata ini akan menjadi sektor baru yang cukup menjanjikan di masa datang,”ungkapnya.
Dialog Publik dihadiri Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Deputi II Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho, Sekda Sumsel Nasrun Umar, Rektor Unsri Anis Sagaf, Direktur Informasi Komunikasi dan Maritim Kominfo Septriasa Tankary, dan civitas akademika Unsri. [**]
Penulis : Faldi