SUMSELGLOBAL

Meriahkan HUT ke-80 RI, Mag Zenal & Wak Bek Sengaja ‘Ngandon’ Saksikan Lomba Gaple di Sekayu Muba

ist

DI tengah riuh rendah rangkaian perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), ada dua tokoh unik yang mencuri perhatian. Mag Zenal dan Wak Bek, dua sahabat dari kampung pinggiran Palembang yang biasa duduk santai mengurumpi di pos pinggir sawah, sengaja ‘ngandon’ alias numpang main  untuk menyaksikan lomba gaple yang tengah berlangsung di Sekayu, Muba. Momen ini bukan hanya soal bermain kartu domino, tapi juga menjadi gambaran manisnya kebersamaan dan semangat persatuan dalam suasana merdeka.

Berkat undangan langsung dari panitia yang dipimpin Camat Sekayu, Edi Haryanto, mereka yang biasa dikenal sebagai “rakyat kecil” ini pun turut merasakan hangatnya suasana perayaan kemerdekaan. Lomba gaple, yang diadakan mulai 12 sampai 14 Agustus, tidak hanya menjadi ajang hiburan, tapi juga ajang pembelajaran mental bertanding dengan sportivitas tinggi, seperti pesan Bupati Muba, H. M. Toha Tohet, yang juga ikut turun langsung bermain gaple.

Mag Zenal, dengan gaya khasnya yang humoris, berkata sambil tertawa, “Lomba gaple ini ibarat bubur kacang ijo di pagi hari, sederhana tapi bikin hangat di hati.” Sementara Wak Bek, yang lebih pendiam tapi penuh makna, menimpali, “Betul, sama seperti pepatah bilang, ‘Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian,’ main gaple ini mengasah kesabaran dan kekompakan.”

Kehadiran mereka yang dari daerah pinggiran ini menjadi bukti bahwa kemerdekaan bukan hanya milik mereka yang berada di pusat kota atau pejabat tinggi, tapi milik semua lapisan masyarakat. Dari meja pertandingan yang disiapkan panitia, sampai tawa dan canda yang mewarnai suasana, semuanya menyatu dalam satu irama kebersamaan yang membawa pesan moral penting: bahwa merdeka itu adalah tentang saling menghargai, bersatu, dan membangun kekuatan mental untuk menghadapi tantangan.

Dalam lomba yang diikuti beragam peserta mulai dari eksekutif, instansi, hingga masyarakat umum, Mag Zenal dan Wak Bek pun menemukan nilai kebersamaan dan sportivitas yang menjadi jiwa utama perayaan HUT RI ke-80 ini. Mereka pun pulang dengan senyum lebar dan cerita baru yang akan mereka bagikan kembali di kampung halaman mereka.

Perayaan HUT ke-80 RI di Muba melalui lomba gaple ini menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan bisa menyentuh siapa saja, tanpa terkecuali. Seperti kata pepatah, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Mag Zenal dan Wak Bek dari pinggiran Palembang adalah contoh kecil bagaimana kemerdekaan mampu mempererat tali persaudaraan, mengasah mental, dan menumbuhkan semangat untuk terus maju bersama.

Lomba gaple bukan hanya soal siapa menang atau kalah, tapi tentang bagaimana kita menjaga sportivitas, kebersamaan, dan merayakan kemerdekaan dengan penuh suka cita.

Jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa kemerdekaan adalah anugerah yang harus dijaga dengan persatuan dan semangat yang tak pernah padam.

Selamat ulang tahun ke-80, Indonesia! Semoga terus maju dan berjaya, seperti domino yang terus tersusun rapi, membentuk gambaran indah persatuan bangsa.[***]

Catatan Redaksi:
Mag Zenal dan Wak Bek adalah tokoh fiksi yang kami hadirkan untuk mewakili semangat kebersamaan masyarakat pinggiran dalam perayaan HUT ke-80 RI di Muba. Melalui kisah mereka di lomba gaple Sekayu, rilis ini mengangkat pesan persatuan, sportivitas, dan kegembiraan yang dirasakan semua lapisan masyarakat.

Terpopuler

To Top