Inspirasi

TAWA TAPI TAHU :”Cotton Bud – Pedang Mini untuk Kuping, dari Bayi sampai Emak-Emak Hits”

ist

COTTON bud  si batang mungil dengan ujung kapas yang lembut  selama ini kita kenal sebagai pembersih telinga paling populer di dunia. Dari tangan bidan yang membersihkan kuping bayi baru lahir, sampai emak-emak yang nyelipin cotton bud di tas make-up kayak bawa senjata rahasia. Tapi siapa sangka, benda ini bukan cuma soal kuping, tapi juga punya cerita panjang yang kadang kocak, kadang bikin geleng-geleng, dan… sedikit menegangkan kalau dipakai salah.

Zaman dulu, sebelum cotton bud jadi idola rak minimarket, orang membersihkan telinga pakai lidi yang dibalut kapas atau kain tipis. Pepatah bilang, “Dimana ada lubang, di situ ada yang mau membersihkan”. Entah kenapa manusia punya naluri aneh untuk “menjajah” liang telinga sendiri.

Cotton bud modern lahir di tahun 1920-an, diciptakan oleh Leo Gerstenzang setelah melihat istrinya membersihkan telinga bayi mereka dengan kapas yang ditempel ke tusuk gigi. Dari situlah lahir si batang kecil yang kini jadi sahabat setia orang rumah baik untuk bayi mungil yang masih wangi susu, maupun bapak-bapak yang kupingnya kadang lebih penuh “arsip” daripada flashdisk.

Buat bayi, cotton bud punya peran lembut membersihkan lipatan telinga, sudut mata yang belekan, atau sisa-sisa susu di ujung hidung. Bentuknya biasanya lebih tebal di ujung, supaya aman dan nggak nyelonong terlalu dalam. Ibarat bodyguard yang cuma berdiri di depan pintu, nggak ikut masuk ke ruang tamu.

Buat dewasa, cotton bud itu seperti “pedang mini” yang kadang bikin ketagihan. Ada sensasi aneh waktu mengorek telinga, seolah lagi “ngegaruk gatal yang nggak bisa digaruk”. Padahal dokter sudah berulang kali bilang “Kotoran telinga itu ada fungsinya, dan kalau diorekin sembarangan malah bisa dorong kotoran makin dalam.” Sama seperti masalah hidup  kadang lebih baik dibiarin keluar sendiri, daripada dioprek malah runyam.

Tak jarang, cotton bud juga punya fungsi ganda alat make-up darurat untuk eyeliner yang belepotan, senjata rahasia buat membersihkan keyboard laptop di sela-sela tombol dan alat “detektif” buat ngambil anting yang nyangkut di sudut lemari.

Cotton bud mengajarkan kita satu hal yang kecil itu bisa punya dampak besar, tergantung cara pakainya. Dia bisa jadi penyelamat atau malah pembuat masalah. Sama seperti kata pepatah, “Jangan masukkan sesuatu terlalu dalam kalau tidak tahu apa yang ada di dalamnya.”

Cotton bud, baik untuk bayi maupun dewasa, adalah alat sederhana yang bisa bermanfaat luar biasa kalau dipakai dengan bijak. Bersihkan telinga bagian luar saja, jangan sampai tergoda masuk lebih dalam. Karena kuping, sama seperti hati, ada bagian-bagian yang memang sebaiknya nggak semua orang otak-atik.

Jadi, lain kali lihat cotton bud, ingatlah dia bukan sekadar batang kapas, tapi guru kecil tentang kesabaran, kehati-hatian, dan betapa kadang yang mungil bisa jadi besar artinya.[***]

Terpopuler

To Top