Inspirasi

TAWA TAPI TAHU : “Kacamata Progresif: Solusi Mata Rabun, Biar Nggak Lagi Meraba-raba Muka Orang di Mall”

ist

KACAMATA progresif itu ibarat jalan tol tiga jalur, tapi buat mata, jalur atas buat lihat jauh, jalur tengah buat lihat jarak menengah, dan jalur bawah buat baca dekat. Jadi kalau kamu lagi di mall, kamu bisa lihat spanduk diskon 70% di lantai 2, nyari eskalator di lantai 1, dan baca harga kaos di rak depan kamu, semuanya tanpa harus buka-tutup kacamata kayak tukang kebun buka-tutup pagar. Beda sama kacamata biasa yang kadang bikin kamu bingung: mau lihat jauh jelas, tapi pas baca SMS malah harus copot kacamata sambil manyun.

Waktu pertama kali saya pakai kacamata progresif, rasanya kayak main game level sulit, jalan sedikit miring, pandangan agak aneh, dan kadang kepala ikut goyang kayak orang lagi nyari sinyal Wi-Fi. Tapi setelah beberapa hari, badan mulai adaptasi. Mata jadi pinter ngatur fokus, otak juga belajar mana jalur tol jarak jauh, mana jalur motor buat lihat dekat.

Bayangin kalau hidup nggak pakai kacamata progresif, terutama buat yang sudah plus dan minus sekaligus. Mau baca WA harus ganti kacamata baca, mau nyetir harus ganti kacamata minus. Ujung-ujungnya, tas isinya kacamata semua, sampai-sampai dompet kalah tipis sama kotak kacamata.

Fungsi utama membantu kamu melihat tiga jarak fokus (jauh, sedang, dekat) dengan satu kacamata.Ibarat punya remote TV all-in-one: bisa ganti channel, atur volume, bahkan matiin TV tetangga.

Tujuan menghemat tenaga, waktu, dan muka dari rasa malu salah sapa orang gara-gara nggak jelas lihat wajah.Pernah nyapa orang, “Eh, Pak RT!” ternyata itu patung manekin? Nah, progresif bisa nyelamatin harga diri.

Kacamata progresif ngajarin kita filosofi hidup setiap jarak butuh fokus yang berbeda, melihat masa depan butuh pandangan jauh, tapi jangan lupa fokus ke langkah hari ini, dan tetap baca detail kecil di sekitar. Kalau terlalu fokus jauh, kita bisa kesandung batu di depan kaki. Kalau cuma fokus dekat, kita nggak akan pernah tahu ada pelangi di ujung jalan.

Kadang hidup itu seperti kacamata progresif  kita harus pandai menyesuaikan fokus sesuai jarak dan situasi. Jangan melotot jauh ke depan terus sampai lupa tersenyum ke orang di samping. Dan jangan juga cuma sibuk baca notifikasi HP sampai lupa ada sunset indah di luar jendela.

Kacamata progresif bukan cuma alat buat melihat, tapi juga tiket buat hidup lebih praktis dan elegan. Sekali beli, semua jarak ter-cover. Nggak perlu lagi bawa tiga kacamata kayak pedagang kaki lima bawa tiga jenis sandal. Kalau ada yang bilang kacamata progresif mahal, coba hitung berapa harga muka kamu kalau terus-terusan salah nyapa orang. Percayalah, lebih murah beli progresif.

Jadi, kalau mata sudah mulai drama  jauh kabur, dekat buram  jangan sedih. Ingat, kita nggak bisa menghindari umur, tapi kita bisa meng-upgrade pandangan. Dan kacamata progresif adalah cara elegan untuk tetap terlihat keren, meskipun umur sudah masuk babak perpanjangan waktu.[***]

Terpopuler

To Top