Sumsel

“Gedung Baru, Semangat Baru: Polisi Bakal Punya Markas Bisa Deteksi Pajak dari Jauh!”

ist

GUBERNUR Sumsel Herman Deru kali ini bukan ngomong soal pembangunan jembatan apung atau festival durian, tapi hibah tanah dan bangunan strategis kepada Ditlantas Polda Sumsel!. Lokasinya di jantung kota Palembang, tepatnya di Jalan POM IX. Aksi ini jadi simbol sinergi manis antara Pemprov dan Polda dalam peningkatan pelayanan publik, kepatuhan pajak kendaraan bermotor, dan tentu saja, demi Indonesia yang lebih tertib, mulai dari helm sampai STNK.

Kalau dalam kehidupan rumah tangga, hibah ini semacam mertua ngasih rumah ke anak mantu yang baru nikah bukan cuma soal bangunan, tapi tanda cinta dan harapan agar hidup bersama berjalan rukun dan damai. Nah, begitu juga dengan hibah dari Gubernur Sumsel ke Polda Sumsel,bukan cuma sekadar batu bata dan semen, tapi bentuk nyata “Bukit Sinergitas” yang dibangun dengan semangat kolaborasi demi rakyat yang lalu lintasnya gak bikin naik tensi.

Di Auditorium Bina Praja, di hadapan para pejabat dan kopi yang belum tentu semanis janji, Herman Deru menyerahkan tanah seluas 4.625 meter persegi ke Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Andi Rian Ryacudu Djajadi. Katanya sih, tanah ini memang gak bisa buat main bola, tapi cukup buat bikin kantor Ditlantas baru yang lebih representatif, humanis, dan tentu saja bisa mendeteksi kendaraan bodong lebih cepat dari mantan mendeteksi status baru di Instagram.

“Tanahnya gak gede-gede amat, tapi nilainya? Wah, maknanya dalam, Bang! Ini simbol sinergi,” ujar Deru penuh semangat, sambil tersenyum kayak habis dapat diskon bayar pajak motor.

Deru juga menyinggung persoalan klasik yang akrab di hati masyarakat pajak kendaraan. Faktanya, begitu ada razia di simpang, orang-orang langsung tergerak lebih cepat dari flash sale. Jadi, kata Deru, yang dibutuhkan rakyat bukan ancaman, tapi “diingetin pelan-pelan”.

“Begitu ada razia, yang ngantre bayar pajak langsung kayak antre BTS Meal. Artinya, kita cuma butuh diingatkan, bukan ditakuti,” selorohnya.

Makanya, beliau juga mencetuskan inovasi yang katanya futuristik kendaraan bakal dikasih hologram buat deteksi status pajak. Jadi, petugas cukup lihat sekelebat langsung tahu itu kendaraan “taat bayar” atau “taat kabur”.

Tapi jangan salah sangka, ini bukan kantor biasa. HD mewanti-wanti, bangunan ini harus pakai ornamen khas Sumsel, songket, tanjak, dan mungkin kalau bisa, nuansa lemang dan pempek biar makin lokal. Kalau bisa, ruang tunggunya ada pendingin dan kopi gratis, biar yang ngurus SIM gak cuma diam, tapi juga nyaman.

Kapolda Irjen Pol. Andi Rian juga tak kalah semangat. Menurutnya, hibah ini bukan cuma surat dan sertifikat, tapi tanda kepercayaan luar biasa. Ia janji, gedung ini akan dikelola transparan dan profesional, bukan tempat ngopi-ngopi doang.

“Kita akan jaga amanah ini, layaknya menjaga STNK istri,” ucapnya sambil senyum setengah serius.

Dunia ini penuh ketidakpastian. Tapi satu yang pasti kalau pemerintah dan polisi kompak, maka urusan pelayanan publik bisa lancar kayak jalan tol di pagi hari. Hibah ini bukan cuma soal bangunan, tapi pondasi kepercayaan. Harapannya, kantor baru ini bisa jadi tempat lahirnya pelayanan yang humanis, adaptif, dan gak bikin orang takut datang cuma buat ngurus SIM.

Karena di era sekarang, melayani masyarakat itu bukan soal seragam dan pangkat, tapi soal senyum tulus di balik loket dan sistem yang bikin rakyat gak perlu bawa map tebal cuma buat perpanjang STN.[***]

Terpopuler

To Top