MUBA Terkini

Resep Rahasia Ibu-Ibu Hebat Sungai Keruh

ist

Sumselterkini.co.id, – Di balik dapur-dapur yang mengepul, lemari yang penuh tupperware, dan chat WA grup yang tak pernah sepi dari stiker “semangat pagi bunda-bunda”, tersembunyi kekuatan luar biasa bernama Tim Penggerak PKK.  Jumat, 13 Juni 2026, para pejuang keluarga dari TP PKK Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) turun gunung ke Kecamatan Sungai Keruh. Tujuannya? bukan mau belanja oleh-oleh, tapi ngasih asupan gizi bukan untuk perut, tapi untuk jiwa dan semangat para kader  lewat 10 Program Pokok PKK, terutama Pokja 1 yang jadi semacam “sayap kiri dan kanan” dalam menjaga ketahanan rumah tangga.

Pokja 1 ini kalau diibaratkan boyband, dia bukan cuma penyanyi latar, tapi juga penulis lagu, tukang setting lampu, sampai pemegang kunci studio. Intinya, kerjaannya banyak, mulai dari pembinaan mental spiritual, gotong royong, sampai menghidupkan Rumah Cinta  tempat nongkrong sehat rohani dan emosi, bukan cuma tempat ngopi-ngopi syariah sambil gosip tetangga.

Rosada Rohman, sang Staf Ahli PKK (yang kayaknya sudah hafal lirik semua program pokok dari A sampai Z), bilang “Rumah tangga itu pondasinya harus kuat, bukan cuma karena ada genteng anti bocor, tapi karena ada kasih sayang, gotong royong, dan pembinaan mental spiritual. Pokja 1 ini ibarat tukang bangunan yang kerja pakai hati, bukan cuma palu,”.

Rumah Cinta ini bukan sinetron stripping jam 9 malam, tapi konsep yang mengajak keluarga kembali ke hakikat saling cinta, saling paham, dan kalau bisa, saling tidak ngambek karena password Wi-Fi diganti. Di sinilah PKK tampil bukan sekadar organisasi, tapi semacam bidan sosial yang membantu kelahiran keharmonisan di tengah masyarakat.

Hj. Patimah Toha, Ketua TP PKK Muba, menambahkan, “Kegiatan ini bukan cuma acara seremonial macam gunting pita dan foto-foto pakai kemben batik. Ini gerakan konkret. Kita ingin keluarga di Muba mandiri dan sejahtera, bukan cuma dalam status Facebook tapi juga dalam isi kulkas dan suasana ruang tamu,”

Ketua TP PKK Sungai Keruh, Ibu Dewi Sartika Dendi, tampak semangat menerima kunjungan itu, dalam sambutannya, ia bilang, “Kami ini seperti tanah sawah, kalau dibina terus, ditabur ilmu dan kasih sayang, InsyaAllah panennya nanti bukan cuma padi, tapi keluarga yang kuat dan harmonis”.

Nah lho, kalimatnya udah kayak pantun minang tapi penuh semangat kebudayaan.

Kalau mau diibaratkan, PKK itu seperti sambal di dapur rumah tangga kecil, namun bikin hidup lebih sedap. 10 program pokoknya seperti resep rahasia nenek yang turun-temurun, mulai dari urusan pendidikan anak sampai masalah stunting dan harga cabe rawit. Namanya pembinaan kader, ya seperti nyemai bibit  perlu sabar, sayang, dan jangan lupa disiram pakai kasih sayang, bukan air comberan media sosial.

Dalam dunia yang makin penuh suara, PKK hadir sebagai gerakan yang diam-diam menghentak, tidak pakai toa, tapi punya gema. Tidak selalu tampil di layar kaca, tapi ada di hati warga. Mereka bukan pahlawan bertopeng, tapi pahlawan yang bisa bikin risoles isi bihun sambil memikirkan masa depan bangsa.

Pepatah bilang, “Rumah yang kokoh bukan karena temboknya, tapi karena cinta dan kebersamaan yang mengisinya,”. Ketika TP PKK turun ke Sungai Keruh, itu bukan hanya kunjungan, tapi seperti petani yang menanam harapan di ladang keluarga. Semoga, nanti panennya masyarakat Muba yang makin sejahtera, kreatif, dan tentu saja,  bahagia luar dalam, macam tahu isi yang sukses digoreng tanpa meledak.[***]

Terpopuler

To Top