Ekonomi

Sektor CPO &Batubara Dongkrak Neraca Perdagangan, RI Catat Nilai Positif Sejak Mei 2020

NERACA Perdagangan Agustus 2021 mencatat surplus tertinggi sepanjang masa (USD4,74 miliar), sehingga secara kumulatif mencatatkan surplus USD19,17 miliar.

Kinerja ekspor terutama didorong oleh peningkatan volume dari ekspor produk utama, seperti CPO, Batubara dan Besi-baja seiring peningkatan ekonomi dan demand dari negara tujuan.

Dilansir dari InfoPublik.id, sementara pertumbuhan kinerja impor didorong permintaan domestik untuk barang konsumsi dan kebutuhan bahan baku industri, yang mengindikasikan sisi produksi domestik terus membaik sejalan dengan kenaikan PMI Manufaktur Indonesia Agustus 2021, meski belum ke zona ekspansif.

Pada September 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai 4,37 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 4,75 miliar dolar AS.

Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia terus mencatat nilai positif sejak Mei 2020. Neraca perdagangan Indonesia pada Januari-September 2021 secara keseluruhan mencatat surplus 25,07 miliar dolar AS, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 13,35 miliar dolar AS.

Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan tersebut berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendukung pemulihan ekonomi.

Demikian disampaikan Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Muhamad Nur, sebagaimana dikutip dari laman bi.go.id, Rabu (20/10/2021).

Ditambahkannya, surplus neraca perdagangan September 2021 dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang tetap tinggi. Pada September 2021, surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 5,30 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2021 sebesar 5,73 miliar dolar AS.

Ekspor nonmigas pada September 2021 tetap kuat yakni sebesar 19,67 miliar dolar AS, meskipun menurun dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya sebesar 20,36 miliar dolar AS. Ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti bahan bakar mineral termasuk batu bara, serta produk manufaktur, seperti besi dan baja, kendaraan dan bagiannya, serta mesin dan peralatan mekanis tercatat meningkat.

Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi seiring dengan pemulihan permintaan global. Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik yang berlanjut.

Adapun, defisit neraca perdagangan migas relatif stabil dari 0,98 miliar dolar AS pada Agustus 2021 menjadi 0,93 miliar dolar AS pada September 2021, dipengaruhi oleh kinerja ekspor dan impor migas yang solid.(***)

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com