PEMERINTAH akan memperluas jaringan telekomunikasi berkualitas seluler 5G ke empat wilayah strategis. Supaya, masyarakat di wilayah terkait dapat memanfaatkan secara optimal peluang-peluang yang ada melalui jaringan di atas.
Wilayah yang dimaksud antara lain wilayah yang memiliki pertumbuhan permintaan pasar, wilayah destinasi prioritas, lokasi industri manufaktur, dan Ibu Kota Negara Baru.
“Memperluas dalam waktu yang tidak terlalu lama, termasuk ke wilayah destinasi prioritas seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, Likupang di Sulawesi Utara, dan wilayah lainnya pada 2024,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate melalui Konferensi Pers secara virtual, Kemaren.
Adanya jaringan telekomunikasi berkualitas, di wilayah tersebut akan memberikan layanan yang mendukung berbagai kegiatan produktif yang dilakukan masyarakat. Sehingga, masyarakat di sana bisa menggunakan teknologi seperti artificial intelegence (AI), Internet of Things (IoT), dan Big data.
“Dapat memberikan layanan untuk mendukung industri di masa depan,” imbuhnya.
Terkait dengan hal itu, pemerintah telah alokasikan frekuensi yang dapat digunakan untuk basic connectivity, mobile broadband speed, dan superdata layer. Yang terletak pada spektrum frekuensi 26, 28 dan 39 Ghz, termasuk untuk layanan fix broadband.
Dengan tujuan jaringan berkualitas di atas dapat segera diperluas ke berbagai wilayah di atas. “Merupakan target dari teknologi generasi kelima ini, sehingga pemerintah yang telah selesai memberikan beberapa alokasi frekuensi,” tuturnya.
Penggunaan alokasi tersebut, lanjut Johnny, para operator seluler dapat menerapkan kebijakan netral. Maksudnya, adalah operator seluler tidak terikat dengan jenis teknologi tertentu. Dengan begitu, memiliki kesempatan untuk memilih teknologi netral yang cocok dengan pertimbangan bisnis dan kondisi perusahaan telekomunikasi terkait.
“Teknologi netral yang cocok dengan pertimbangan bisnis dan keadaan di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
InfoPublik (***)
Ril