SAYA kira layak, jika kepengurusan KONI Sumsel periode ini dianalogikan sebagai sebuah kapal kargo yang sarat dengan muatan, yang akan berlayar melintasi Samudera menuju pulau seberang yang dinamakan pulau prestasi.
Mengapa analoginya adalah kapal kargo ? Tidak lain dikarenakan jumlah pengurus yang cukup fantastik [Gemuk], yakni sebanyak 200 orang anggota belum ditambah lagi dengan satuan tugas [satgas] 100 orang.
Mungkin dalam sejarah kepengurusan KONI Sumsel ini adalah jumlah terbesar dibandingkan periodesasi yang dulu-dulu.
Lantas bagaimana tanggapan khalayak, khususnya para penggiat dan pemerhati olahraga prestasi di Sumsel ?
Tentu ada dua pendapat, pertama munculnya rasa pesimisme dangan kinerja pengurus yang super gemuk ini, mereka beranggapan bahwa sangatlah tidak efektif dan tidak efisien, jika pengurus KONI sebanyak itu, karena dikhawatirkan justru akan menjadi beban bagi kelancaran roda organisasi.
Jangan-jangan nantinya, pengurus KONI tidak maksimal mengurusi cabor dan atlet disebabkan begitu hiruk pikuknya para pengurus mengurusi bidang-bidang program didalam organisasi KONI sendiri, sehingga upaya peningkatan prestasi atlet terabaikan.
Sebaliknya ada juga pendapat yang menyatakan bahwa besarnya komposisi dalam kepengurusan KONI Sumsel haruslah di apresiasi dengan sikap serta pandangan yang optimistis. Karena berbagai Sumber Daya [SDM] Manusia dari berbagai elemen masyarakat yang cinta olahraga prestasi diakomodir di dalam kepengurusan.
Kepengurusan yang gemuk namun sehat dan trengginas, itulah istilah mereka.
Mengakomodir banyak potensi SDM dari berbagai kalangan serta latar belakang profesi. diyakini akan memperkuat dan memperkokoh armada KONI Sumsel untuk mewujudkan visi misinya.
Semakin banyak yang ikut terlibat memikirkan kemajuan dan masa depan prestasi olahraga Sumsel, maka akan semakin cepat prestasi itu dapat kita capai.
Namun yang paling penting kunci kesuksesan itu adalah terbangunnya komitmen, konsistensi dan soliditas dalam kepengurusan.
Komitmen dalam kesamaan visi, misi dan persepsi untuk mengabdi dan berkarya memajukan organisasi dan prestasi olahraga, konsisten di dalam menjalankan seluruh kebijakan, serta program KONI Sumsel berdasarkan konstitusi organisasi, solid dalam menjaga kebersamaan dalam pengelolaan organisasi, dengan prinsip sinergitas, kemitraan dan kegotongroyongan.
Lantas bagaimana kita menilai progres kepengurusan tersebut ? Indikatornya antara lain :
- Keberhasilan menjalankan amanat MUSORPROV.
- Keberhasilan meningkatkan target prestasi pada PON XX di Papua,
- Berfungsinya seluruh perangkat kepengurusan secara optimal dalam sebuah kerja tim yg saling bersinergi,
- Efektifnya anggaran program yg dilaksanakan dgn hasil yg optimal.
- Terjalinnya harmonisasi dalam organisasi KONI Sumsel.
Jika 5 faktor ini dapat dijaga dangan baik dan konsisten, maka kami berkeyakinan kapal besar KONI Sumsel akan mampu berlayar menghadapi berbagai terpaan ombak seta badai, dan dengan selamat akan tiba di dermaga tujuan, yakni dermaga PRESTASI.
Salam Olahraga, Jaya…!
Suparman Romans
Sekretaris KONI Sumsel