KERJASAMA Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi (KAS) telah terjalin sejak tahun 2017. Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU Bidang Kerja Sama Kesehatan RI-KAS oleh Menteri Kesehatan RI dan Menteri Kesehatan KAS di Bogor pada tanggal 1 Maret 2017.
Kerja sama dilakukan untuk memecahkan masalah Kesehatan bersama seperti isu-isu kesehatan nasional dan internasional serta perekrutan tenaga kesehatan dan professional kesehatan Indonesia.
Kerja sama bilateral antarkedua negara terus berlanjut. Eratnya hubungan kedua negara salah satunya ditandai dengan pertemuan Menteri Kesehatan RI dan Menteri Kesehatan Arab Saudi di sela pertemuan G20 di Roma, Italia pada 5-6 September 2021 lalu. Salah satu hal yang diusulkan oleh Menteri Kesehatan Kerajaan Arab Saudi adalah melanjutkan kembali Program Eksekutif Penempatan Perawat Indonesia ke Arab Saudi. Pertemuan kedua pemimpin tersebut, ditindaklanjuti dengan pertemuan Duta Besar Arab Saudi di Jakarta pada tanggal 22 September 2021 untuk membahas teknis proses seleksi dan penempatan para tenaga kesehatan.
Dari pertemuan tersebut, Kemenkes memfasilitasi ketersediaan sejumlah perawat Indonesia yang memenuhi standar kualifikasi dan bersedia mengikuti proses seleksi untuk bekerja di Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Arab Saudi melalui program mandiri. Menteri Kesehatan Arab Saudi mengusulkan agar program dimaksud dapat dilakukan secara berkesinambungan secara G to G/ antar Pemerintah.
Proses interview dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi di Jakarta pada tanggal 2 Maret 2020 dengan difasilitasi Kementerian Kesehatan RI. Dari 43 perawat yang mengikuti wawancara, terdapat 17 perawat memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan oleh Kemenkes Kerajaan Arab Saudi. 16 orang diantaranya telah menandatangani kontrak kerja, 1 orang mengundurkan diri.
Kini, setelah tertunda selama kurang lebih dua tahun karena pandemi COVID-19, 9 dari 17 perawat yang lulus seleksi sudah mendapatkan visa dari Pemerintah Arab Saudi dan telah diberangkatkan pada Minggu, 10 April 2022.
”Kepada para perawat yang akan berangkat hari ini, saya pesan kepada Adik-adik semua, untuk senantiasa menjaga nama baik bangsa dan negara karena selama tinggal di Arab Saudi Saudara akan membawa nama baik bangsa, agar selalu menjaga komunikasi dengan perwakilan RI dan perwakilan organisasi profesi perawat di Arab Saudi, mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku di Arab Saudi, memperhatikan budaya setempat, serta melaksanakan ketentuan sesuai yang tercantum dalam kontrak kerja, mempersiapkan diri untuk mengikuti sertifikasi perawat di Arab Saudi serta memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk senantiasa meningkatkan kemampuan keprofesian. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati dilandasi dengan disiplin, kerja keras, pantang menyerah, bertanggung jawab dan jujur,” ucap Plt. Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, Dr. Sugiyanto, M.App.Sc. saat melepas keberangkatan batch pertama Program Eksekutif Penempatan Perawat Indonesia ke Arab Saudi secara virtual pada Minggu (10/4).
Salah satu perwakilan perawat, Sri Nurmala Sari yang ditempatkan di King Fahad Hospital, Mekkah menyatakan sangat terbantu dengan program fasilitasi ini dan berharap program tersebut dapat berlanjut untuk memberikan kesempatan bagi perawat Indonesia yang ingin berkarir secara professional di luar negeri. Direncanakan pada bulan Mei 2022 akan dilaksanakan Joint Working Group (JWG) on Health ke 3 antara Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian KSA untuk membahas tindak lanjut MoU Kerjasama Kesehatan dan direncanakan akan dilakukan rekrutmen untuk batch 2.
Pendayagunaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar negeri dilaksanakan sesuai dengan amanat UU Tenaga Kesehatan No 36 tahun 2014 yang diatur lebih lanjut dalam Permenkes No 37 tahun 2015. Hal ini juga sejalan dengan Agenda Transformasi Kesehatan 2021-2024 yang berfokus pada 6 bidang, dimana salah satu pilar tersebut adalah Transformasi bidang SDM Kesehatan.
Saat ini, Kemenkes secara aktif mencari peluang dan menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri untuk meningkatkan kualitas para SDM Kesehatan, baik melalui kerja sama pengembangan kurikulum, penempatan nakes ke luar negeri, dan peningkatan kapasitas nakes melalui program pendidikan dan magang di fasyankes negara maju seperti Jepang, Jerman, Belanda dan Kerajaan Arab Saudi. Selain itu, saat ini Kemenkes sedang mengembangkan pelayanan kesehatan kelas dunia, sehingga sangat membutuhkan perawat yang memiliki sertifikasi dan pengalaman internasional. Melalui beberapa program kerjasama internasional diharapkan kualitas perawat Indonesia dapat ditingkatkan dan diakui secara internasional.Kemenkes (***)