SEKS dalam kehidupan rumah tangga adalah salah satu hal yang cukup penting. Karenanya, Anda perlu membicarakan hal ini bersama pasangan sebelum menikah.
Agar nyaman membicarakan hal ini, Anda bisa mengatur waktu khusus dengan pasangan. Lalu apa saja yang perlu ditanyakan soal seks kepada pasangan sebelum menikah?
- Apa pernah berhubungan seks sebelumnya?
Sebelum melontarkan pertanyaan tentang seks yang paling sensitif ini, tanyakan dulu ke diri sendiri apakah Anda sudah siap mendengar jawabannya. Apakah jawabannya akan bertentangan dengan prinsip yang selama ini Anda pegang teguh? Jika ya, apa yang akan Anda lakukan?
Yang perlu diingat, aktivitas seks itu sendiri memiliki banyak bentuk, mulai dari berciuman, bercumbu (foreplay), menggesekkan alat kelamin (petting/dry humping), masturbasi, seks oral, hingga penetrasi penis. Pasangan Anda mungkin pernah mendapatkan blowjob dari mantan pacarnya dulu, tapi menganggapnya itu hanya main-main sementara Anda tidak berpikiran seperti itu.
aka, samakan dulu pemahaman Anda berdua tentang apa itu seks. Kemudian, Anda perlu memikirkan reaksi yang tepat sesuai dengan jawaban yang ia berikan. Misalnya, “apakah kamu selalu bergonta-ganti pasangan seks?” atau “apakah kamu memakai kondom waktu itu?”
Anda juga perlu mempertimbangkan reaksi pasangan ketika ia berbalik bertanya pada Anda. Jawablah sejujurnya tentang kehidupan seks Anda selama ini. Dari sana, diskusikanlah berdua apa rencana ke depannya.
- Sudah pernah tes penyakit kelamin atau suntik HPV sebelumnya?
Jika Anda atau pasangan pernah berhubungan seks (baik dengan atau tanpa kondom) sebelumnya, hal yang selanjutnya harus ditanyakan adalah apakah mereka sudah pernah menjalani tes penyakit kelamin sebelumnya.
Tanyakan juga mengenai riwayat kesehatannya, terutama tentang vaksin apa yang sudah pernah dilakukan oleh pasangan. Vaksin HPV merupakan salah satu vaksin yang penting didapat bagi pria maupun wanita dewasa yang sudah pernah berhubungan seks.
Menurut Debby Herbenick, Ph.D., profesor dari Indiana University, banyak orang-orang yang belum sadar kalau mereka sebenarnya sudah tertular penyakit kelamin. Padahal, ini bisa berpotensi untuk menularkan penyakit pada pasangannya.
- Perlukah kita memakai kondom (atau kontrasepsi lainnya) untuk seterusnya?
Keputusan untuk menggunakan kontrasepsi untuk menunda kehamilan perlu didiskusikan berdua dari jauh-jauh hari sebelum mengikat janji. Pasalnya, pasangan Anda mungkin ingin cepat-cepat punya anak setelah menikah, sementara Anda ingin menikmati masa-masa bulan madu terlebih dulu.
Jika Anda berdua berencana untuk tidak buru-buru, penggunaan kondom atau pil KB untuk sementara waktu mungkin bisa jadi solusi. Sementara jika Anda berdua mantap untuk tidak ingin punya anak, mungkin bisa menggunakan cara lain yang lebih permanen, seperti vasektomi atau tubektomi.
Terlepas dari ingin tidaknya punya anak, pemakaian kondom untuk seterusnya selama seks meski sudah berstatus suami-istri juga wajib dipertimbangkan apabila salah satu dari Anda terdiagnosis positif mengidap penyakit kelamin menular. Ini bertujuan untuk menhindari efek pingpong penularan penyakit.[**]
Penulis : hallosehat