SERANGAN siber itu seperti banjir bandang yang tiba-tiba menerjang rumah warga. Eh, bedanya, kali ini yang terancam bukan rumah, tapi data dan aplikasi pemerintah yang harus aman, biar rakyat nggak pusing tujuh keliling saat mau urus administrasi. Nah, Kominfo Musi Banyuasin kemarin jadi “bendungan super” yang menahan arus digital itu.
Di Aula BSSN Depok, Kepala Bidang Persandian Kominfo Muba, Jerry Rinoldy ST MT, hadir mewakili Kepala Dinas Kominfo Daud Amri SH. Bersama stafnya, ia ikut Cyber Incident Exchange Forum (CIEF), tempat para ahli siber dari pemerintah pusat, daerah, dan perguruan tinggi berkumpul. Total 265 peserta hadir, saling tukar pengalaman, tips, dan trik menjaga keamanan digital.
Jerry bilang, ikut forum ini bukan sekadar catat materi. “Ini seperti latihan perang. Kita belajar deteksi dini, mitigasi insiden, dan koordinasi lintas sektor. Pokoknya, laptop kami sekarang bukan cuma buat kerja, tapi jadi ‘benteng’ menghadang serangan siber,” ujarnya sambil tersenyum.
Materi yang disampaikan juga bikin mata melek. Claudia Dwi Amanda memaparkan tren serangan global, mulai dari malware Iran menyerang Israel, situs pendidikan di India diacak-acak, sampai ransomware Lockbit 3.0 yang bikin bank di Indonesia deg-degan. Bayangkan kalau tim tanggap insiden siber di daerah nggak siap, bisa-bisa data penting hilang, kayak dompet tercecer di jalan tol.
Tak kalah seru, Hendra Supendar dari UBSI menekankan pentingnya budaya sadar siber di kampus. Ia bilang, mahasiswa yang melek digital itu seperti pagar rumah yang tangguh, mencegah maling data masuk sebelum terlambat.
Kepala Dinas Kominfo Muba, Daud Amri, menyebut forum ini memberi pelajaran penting, keamanan siber itu bukan cuma soal teknologi, tapi juga SDM, koordinasi, dan sedikit strategi ala “katak di kolam”, tanggap dan gesit menghadapi arus. Tim Muba-CSIRT yang sudah terbentuk kini bertindak sebagai garda terdepan, siap menghadang serangan digital yang datang dari mana saja.
Jadi, kalau kamu mikir urusan siber cuma buat orang IT, salah besar. Setiap klik, login, atau unggah data bisa ikut terdampak kalau sistem pemerintah nggak aman. Tapi berkat latihan, koordinasi, dan sedikit humor ala Jerry & tim, Musi Banyuasin siap menghadang “banjir digital” itu, biar layanan publik tetap aman, andal, dan nggak bikin warga pusing. [***]