COBA bayangin deh, misalnya lagi asik-asyik rebahan di rumah, atap rumah bocor, dinding bolong, angin masuk dari segala penjuru, sampe nyamuk aja bingung mau keluar lewat mana. Nah, kira-kira begitulah kondisi sebagian warga Palembang yang rumahnya udah masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni alias RTLH. Tapi tenang, kabar baiknya datang dari langit… lewat Zoom Meeting!.
Rabu (15/10/2025), Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, ngadain ngopi daring bareng Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, bukan cuma ngobrol ngalor-ngidul, tapi beneran bahas program bantuan perbaikan 500 rumah reot di Palembang. Jadi bukan “meeting PHP” ya, tapi meeting niat baik.
Dari pihak Tzu Chi, ada Andre yang tampil low profile, tapi isinya mantap, katanya, Tzu Chi bakal bantu ngerombak rumah-rumah warga yang udah kayak arena uji nyali. Tapi yang paling keren, mereka mau pastiin bantuan ini tepat sasaran, alias gak nyasar ke yang rumahnya masih kinclong tapi pura-pura bocor.
“Kami juga akan kirim relawan untuk survei langsung ke lapangan,” ujar Andre. Wah, luar biasa ya.. kalau relawan Tzu Chi turun, jangankan rumah reot, semangat gotong royong warga juga bisa ikut dipoles!.
Wali Kota Ratu Dewa pun langsung gaspol, katanya, “Pak Andre, kalau bisa, fokus aja dulu ke bantaran Sungai Musi, di sana masih banyak rumah yang kalau hujan dikit, penghuninya udah siap-siap buka payung di dalam rumah”.
Selain biar warga senang, wajah kota juga makin cakep, jadi kalau turis lewat Sungai Musi, yang kelihatan bukan cuma Jembatan Ampera, tapi juga deretan rumah yang rapi, bukan “koleksi rumah era VOC”.
Program ini juga jadi wujud kerja bareng antara Pemkot Palembang, Pemprov Sumsel, dan Tzu Chi yang disokong Kementerian PKP. Intinya, bukan cuma bantu renovasi rumah, tapi juga ngurangin angka kemiskinan ekstrem. Sekali dayung, tiga pulau terlampaui dan warga juga akhirnya pasti bahagia, kota makin kinclong, pemerintah pun dapat nilai plus.
Kalau biasanya “rumah idaman” cuma jadi gambar di Pinterest, lewat program ini semoga warga Palembang bisa beneran punya rumah yang layak, adem, dan gak bocor kalau hujan.
Oleh karena itu, Ratu Dewa udah kasih contoh, kalau membangun kota itu, gak cukup cuma pakai semen dan bata, tapi juga pakai empati dan kolaborasi, jadi ya, mulai sekarang, semoga gak ada lagi warga Palembang yang bilang, “Angin malam ini dingin banget”, karena ternyata… yang bolong bukan hatinya, tapi dinding rumahnya!.[***]