Oleh : Faldy Lonardo
BANYAK pertanyaan yang menarik, dari beberapa kisah perang Kota Lima Hari 5 Malam di Palembang, baik itu nama daerah dan tempat yang sekarang sudah tidak ditemui lagi dan dilupakan oleh perkembangan zaman
Salah satunya daerah bernama Boom Yetty atau Pelabuhan Yetty, tertulis di sejarah perang itu, disebut – sebut sebagai pelabuhan bongkar muat Belanda untuk kebutuhan di Benteng Kuto Besak, pada masa itu.
“Di sekitaran pasar sekanak kalau tidak salah, tapi karena lama tidak dipakai, istilah ini jadi sedikit ragu,” terang pemerhati sejarah Palembang, Kemas Ari Panji, saat di hubungi, sabtu (13/10/2018).
Menurut keterangan yang dia dapat, Kemas mengatakan, ada juga yang pernah memberi info bahwa Pelabuhan Boom Yetty atau Boom Jati, Lokasinya ada di Makras TNI (Bek ang).
Hal Senada dikatakan, Pemerhati Sejarah Palembang, Rd. Muhammad Ikhsan yang menjelaskan posisi Boom Yetty tersebut deket antara River Side Restaurant dan Bekangdam.
“Zaman sesudahnya, disebut Boom PNKA perusahaan kereta api,” ujar penulis buku Titik Nol Palembang ini.
Sementara itu, Budayawan Palembang, Vebri Alintani mengatakan Kalau menurut Asnawi Mangku Alam dalam buku Perang Kota 120 jam, Boom Yetty ada di Sekanak.
“Kalau pun memang keberadaannya sudah jelas di daerah situ, mungkin nantinya bisa dibuatkan tugu perang lima hari lima malam disana,” harapnya.
Lain halnya, Welly, Pemilik Gudang di daerah Sekanak Palembang, saat ditemui, menurutnya belum pernah mendengar lokasi Boom Yetty disitu, selama dia ada di sana.
“Setahu saya dari daerah pinggiran Musi sampai tikungan pisang, belum pernah dengar Boom Yetty itu, mungkin nanti akan saya tanya sama orang-orang disekitar sini dan keterangan dari pegawai saya yang pulang di daerah ini,” terangnya.[**]