Merenung di malam sepi
Sepertinya pikiran perlu terapi
Membayangkan situasi negeri
Sanitasi tangan diminta ganti sabun pencuci
Menyendiri sunyi di siang hari
Saat fisik perlu mengisolasi diri
Berubah selalu saran hindari terinfeksi
Terpapar ataupun bugar semua bermasker kini
Kerumunan ramai mesti hindari
Petuah resmi banyak di televisi
Kondisi ini karena sudah jadi pandemi
Jaga jarak cuma solusi demi kebutuhan tercukupi
Kerja tak henti bukanlah tanda berani
Semua demi kebutuhan anak dan istri
Kalau menyepi lalu siapa yang mencari
Kecuali kebutuhan kami bisa digaransi
Gembira hati kredit bisa dinegosiasi
Rekening listrik pun dapat subsidi
Formulir korban terdampak bergegas diisi
Sedihnya kami mudik tak bisa mentradisi
Tercecer dimana-mana wajah kontradiksi
Katanya ringan tapi banyak yang mati
Kalkulasi gunung es meninggi seakan tak peduli
Karantina wilayah dieksekusi penghias mimpi
Tak perlu imbauan untuk berbagi
Agar terpenuhi alat pelindung diri
Perbanyak positif bisa negatif kembali
Perbanyaklah donasi dan mari dekati Ilahi
Palembang, 7 April 2020
Muhamad Nasir
Penulis dan Jurnalis