SUMSELTERKINI.CO.ID, JAKARTA – Budaya maritim adalah salah satu komponen utama pembentuk peradaban maritim. Laut adalah jembatan pemersatu dan masa depan Indonesia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia telah menjadikan maritim sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia.
Keterbukaan terhadap perubahan, semangat pantang menyerah, dan bekerja keras adalah corak kebudayaan maritim yang menjadi karakter manusia Indonesia. Karena itu, pemerintah berkomitmen terus memajukan budaya maritim melalui sektor pendidikan, ekonomi, dan pariwisata.
Pemerintah terus berupaya menanamkan nilai-nilai kemaritiman di antaranya melalui pendidikan formal dan budaya makan ikan. Jumlah konsumsi ikan terus meningkat selama 2014-2017. Pada tahun 2014 jumlah konsumsi ikan 38.14 kg/kapita, 2015 (41,11), 2016 (43,94) dan 2017 (46,49).
Upaya lainnya dengan mengembalikan peradaban maritim sehingga menciptakan konektivitas kultur di kepulauan Indonesia. Pemerintah mempromosikan destinasi wisata unggulan pesisir antara lain, Mandalika, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Wakatobi, dan Mandeh.
Tak hanya itu, event kelas dunia juga digelar antara lain, Sail Sabang, Sail Moyo Tambora, dan Sail Tomin. Budaya maritim Indonesia mendapat penghargaan dunia. Pada Desember 2017, UNESCO resmi menetapkan Seni Pembuatan Perahu Phinisi di Sulawesi Selatan ke dalam Warisan Budaya Takbenda. Tradisi dari Kabupaten Bulukumba ini warisan perekat dan penjaga adatistiadat yang pengerjaannya dilakukan secara gotong royong.[**]
Penulis : KSP