SUMATERA Selatan siap menjadi tuan rumah Pekan Tilawatil Qur’an (PTQ) Radio Republik Indonesia (RRI) pada tahun depan.
Asisten 1 Bidang Pemerintahan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Drs. H. Akhmad Najib, SH, M. Hum mengatakan ajang perlombaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) yang diadakan di Pontianak Kalimantan Barat akan jadikan sebagi ajang latihan dan persiapan Sumsel.
Hal ini dikatakannya usai menghadiri pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tingkat Nasional XXV Tahun 2019 di Alun-Alun Kapuas Kota Pontianak, Sabtu (29/6/2019) malam.
Lebih lanjut Najib mengharapkan para kontingen STQ asal Sumsel untuk tidak terlalu terfokus memikirkan hasil yang didapat, namun para Qoriah ini ditekankan untuk bisa meningkatkan syiar agama Islam dan paling utama dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Bapak Gubernur berpesan yang paling utama dalam penyelenggaraan STQ ini kita dapat mempelajari segala hal. Terlebih di tahun depan kita akan menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan PTQ, kita melihat bagaimana tata cara pelaksanaan kegiatan STQ di Pontianak ini,” tegasnya.
Najib juga mengingatkan para qori dan qoriah utusan Sumsel untuk tetap berlatih dengan semangat serta menjaga kesehatan selama menjalani perlombaan. Artinya bukan semata-mata mengejar hal yang sifatnya duniawi namun lebih dari itu dapat mencintai Al-Qur’an dengan ikhlas.
“Setiap lomba tentu kita ingin jadi yang terbaik. Namun itu bukan tujuan utama melainkan bagaimana kita dapat mengaktualisasikan kecintaan kita itu pada Qur’an dengan ikhlas,” tambahnya.
Pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tingkat Nasional XXV Tahun 2019 di Alun-Alun Kapuas Kota Pontianak kali ini dibuka langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum dengan ditandai pemukulan bedug.
Dalam sambutannya Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pada penyelenggaraan kali ini, STQ nasional terasa lebih bermakna, karena dapat menjadi momentum untuk merajut kembali kebersamaan dan persaudaraan Nasional pasca Pemilu 2019.
“Kita bersyukur kegiatan Musabaqah Al Qur’an yang telah membudaya dan berkembang di tengah masyarakat, terutama dari sisi teknis penyelenggaraan. Tapi kita perlu meningkatkan kualitas STQ Nasional agar berdampak positif bagi kehidupan umat, bangsa dan negara,” ujarnya.
Lebih lanjut ia berharap kegiatan ini dapat menjadi stimulan dalam mengamalkan kandungan kitab suci Al Qur’an, sebagai penuntun umat dalam kehidupan pribadi maupun sosial sekaligus penuntun dalam memperkokoh kesatuan bangsa dan menjaga kerukunan.
“Implementasikan nilai-nilai universal Al-Qur’an dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang religius rukun dan damai,” harapnya.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum mengatakan, pelaksanaan STQ ini perlombaan di Pontianak mengambil lokasi ditempat-tempat yang belum pernah diadakan. Seperti melatunkan ayat Al – Qur’an di sungai kapuas, kemudian di garis nol khatulistiwa.
“Dengan kegiatan STQ ini, barangkali kita bisa mengungkap rahasia Allah disana. Banyak rahasia disana yang secara astronomi belum kita ketahui, mudah-mudahan dengan lantunan Al-Qur’ an yang ada disana, satu persatu akan terpecahkan,” ujarnya.