GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru kembali mendapatkan apresiasi atas perestasinya dibidang keagamaan guna mewujudkan Sumsel religius. Terbaru Herman Deru tercatat sebagai penerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas terobosannya membangkitkan seni kaligrafi dengan menggelar lomba kaligrafi secara online dengan peserta terbanyak di Indonesia dengan melibatkan lembaga pendidikan yang ada di daerah itu.
Penghargaan itu menambah jumlah daftar prestasi yang pernah diterima gubernur khususnya dibidang keagamaan. Setelah sebelumnya juga pernah tercatat sebagai sosok kepala daerah yang menerima Penghargaan BAZNAS Award 2020 serta Anugerah Moeslim Choice Award melalui program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz.
Penghargaan dari MURI tersebut diserahkan Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri diterima langsung oleh Gubernur H. Herman Deru disela-sela menghadiri acara Islam Muhammadiyah Bahasa Arab (Ismuba) Education Fair’21 diselenggarakan SMK Muhammadiyah 3 Palembang bertempat di auditorium Universitas Muhammadiyah Palembang, Kamis (25/3).
Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri menyebut, pihaknya memberikan apresiasi pada provinsi ini yang telah berhasil menggelar lomba kaligrafi secara online dengan jumlah terbanyak di Indonesia.
“Kita tau saat ini dalam masa pandemi. Namun semua ide kreatif termasuk lomba kaligrafi secara online sukses digelar dengan peserta terbanyak di Indonesia. Makanya kita berikan apresiasi untuk pak Gubernur Herman Deru dan jajaran,” paparnya.
Sementara itu Gubernur dalam sambutannya memberikan apresiasi pada jajaran SMK Muhammadiyah 3 Palembang yang terus berkarya meski di tengah pandemi. Diantaranya melalui ajang Islam Muhammadiyah Bahasa Arab (Ismuba) Education Fair’21 yang berisikan sejumlah lomba, Kaligrafi Online dengan jumlah peserta terbanyak.
Lomba Tenaga Pendidik Ismuba Idol, Lomba Tenaga Pendidik SMK Muhammadiyah 3 Palembang, Launching New Brand Produk Kreatif SMK Muhammadiyah 3 Palembang, Lomba Tahfidz SMK Muhammadiyah 3 Palembang dan Lauching Kolpahmu Sultan.
“Saya hadir disini karena bangga ada siswa -siswi yang sangat inovatif dalam Ismuba Education Fair’21. Saya tau untuk mendapatkan rekor MURI tidaklah gampang,” ucapnya.
Terkhusus untuk seni kaligrafi, Herman Deru mengingatkan agar tulisan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan Hadist yang dibuat kaligrafi memberikan edukasi bagi orang yang membacanya. Dia juga memberikan apresiasi gencarnya kegiatan lomba Tahfidz di Sumsel karena sejalan dengan program Satu Desa Satu Rumah Tahfidz yang hingga saat ini masih gencar dilaksanakan di Sumsel.
“Lomba tahfidz ini yang berkaitan langsung dengan program saya sebagai Gubernur. Bahwa pengembangan Rumah Tahfidz itu tidak hanya kita kejar kuantitasnya tapi pasti kualitasnya sebagai wadah mencetak anak-anak Sumsel generasi mendatang yang Qur’ani,” kata Herman Deru.
Menurutnya program Rumah Tahfidz yang kian menjamur di Sumsel tidak terbatas hannya di satu ormas Islam saja. Namun bisa dikembangkan dilintas ormas baik itu di bawah ormas Muhammadiyah, Nahdtalul Ulama (NU) serta lembaga lainnya.
“Jika kita bicara Rumah Tahfidz ini adalah episentrum kita membentuk budi pekerti yang sering kita dengungkan yaitu Akhlakul Karimah, tidak ada gunanya ilmu pengetahuan setinggi jika tidak linier dengan budi pekerti dan tidak seimbang dengan akhlaknya,” paparnya.
Maka itu, dia mengapresiasi Muhammadiyah yang telah berupaya menyeimbangkan berkompetisi Ilmu Teknologi (IT) dengan tidak meninggalkan nilai-nilai luhur keagamaan.Ril