Properti

Hunian Vertikal Berbasis TOD, Solusi Pintar Biar Hidup di Jakarta Gak Macet, Dompet Gak Jebol!

ist

JAKARTA itu ibarat nasi padang, kalau gak ada sambal, rasanya hambar, dan kalau macet, hidup langsung berantakan. Apalagi urusan cari rumah, kalau cuma mikir gedung tinggi doang tanpa akses transportasi, sama saja bikin hidup tambah ribet. Nah, konsep hunian vertikal berbasis Transit Oriented Development (TOD) muncul jadi solusi jitu yang lagi diburu warga Jakarta, terutama yang pengen rumah dekat stasiun kereta, halte busway, dan akses tol. Jadi, gak cuma tempat buat tidur, tapi juga investasi waktu dan tenaga yang bikin aktivitas sehari-hari lancar tanpa drama.

Contohnya proyek Apartemen Daan Mogot City di Kalideres, Jakarta Barat, yang dikembangkan China Harbour. Baru-baru ini, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah turun langsung meninjau lokasi. Ini bukan sekadar kunjungan basa-basi, tapi bukti bahwa pemerintah serius mendorong hunian berbasis TOD supaya warga kota punya pilihan rumah yang gak cuma cakep di brosur, tapi juga nyambung langsung ke transportasi publik. Jadi, hidup di kota besar bisa lebih hemat waktu dan hemat energi, bukan cuma hemat kuota internet.

Kalau hunian gak terhubung langsung ke transportasi, sama saja kayak beli sepeda motor tanpa bensin percuma! Macet di jalan, biaya transportasi membengkak, stress nambah, ujung-ujungnya produktivitas ikut amblas. Makanya, Fahri Hamzah menekankan, konsep hunian masa kini harus mengutamakan akses transportasi publik. Pepatah lama bilang, “Sedia payung sebelum hujan.” Di kota besar, sedia akses transportasi sebelum pilih rumah, supaya gak basah kuyup terjebak macet.

Tapi, jangan salah! Konsep TOD ini gak cuma untuk kaum sultan yang dompetnya tebal. Wamen PKP juga memastikan hunian vertikal berbasis TOD tetap bisa dijangkau oleh masyarakat kelas menengah. Jangan sampai hunian masa depan jadi “istana di atas awan” yang cuma bisa diliat, tapi gak pernah disentuh. Karena pada akhirnya, rumah itu bukan sekadar bangunan, tapi tempat membangun masa depan, keluarga, dan mimpi.

Konsep hunian terintegrasi ini juga jadi langkah strategis mengurangi polusi dan memperbaiki kualitas hidup kota. Bayangkan kalau semua orang naik kendaraan pribadi terus, udara Jakarta bakal jadi arena balap debu yang bikin hidung merah. Dengan TOD, orang lebih milih naik kereta atau bus yang lebih ramah lingkungan, sehingga kota pun ikut bernapas lega.

Kalau kata pepatah, “Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui,” berarti dengan mengembangkan hunian vertikal terintegrasi TOD, kita bisa sekaligus mengatasi masalah kemacetan, krisis hunian, dan polusi udara. Jadi, ini bukan cuma soal bangun gedung tinggi, tapi bangun masa depan kota yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

Hunian vertikal berbasis TOD adalah investasi cerdas bagi masyarakat perkotaan yang ingin hidup praktis, hemat waktu, dan tetap nyaman. Dengan dukungan pemerintah lewat proyek-proyek seperti Apartemen Daan Mogot City, harapannya Jakarta bisa berubah jadi kota yang gak cuma padat, tapi juga pintar dan ramah warganya. Jadi, kalau kamu mau rumah yang gak bikin kepala pusing tiap hari karena macet, sekaligus dompet gak jebol buat ongkos transportasi, hunian berbasis TOD jawaban.[***]

Terpopuler

To Top