PARTAI Demokrat Sumsel menegaskan siap memberikan sanksi tegas jika ada kadernya terbukti membelot kepihak- pihak yang ingin melakukan kudeta tersebut.
“Saya selaku Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel baru hari ini mendengar, ada kader yang ternyata sinyalir ikut dalam pertemuan tersebut (upaya kudeta). Tentunya ini akan menjadi agenda partai, untuk dapat memberikan sanksi, kalau yang bersangkutan masih merasa sebagai kader partai Demokrat,” kata Sekretaris DPD Demokrat MF Ridho, Selasa (2/2/2021).
Pria yang juga ketua fraksi Demokrat di DPRD Sumsel ini, nantinya akan melihat dan mendata kader Demokrat di Sumsel yang nyata- nyata tidak setia kepada ketua umum AHY.
“Tolong juga teman-teman ya, bisa berikan kami juga, siapa yang bersangkutan (kader) yang benar- benar menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah hadir (di kelompok diluar AHY),” tandasnya.
Diakui Ridho, jika jajaran pengurus Demokrat di Sumsel baik DPD hingga DPC telah menyatakan sikap setiap mendukung AHY, dan ini ditunjukkan dalam peenyataan bertanda tangan di atas materai Rp 12 ribu.
Namun, jika ada diluar kepengurusan yang ada jika menyatakan Demokrat dibawah kepemimpinan AHY tidak bagus hal itu lumrah, sebagai orang yang kecewa dan tidak mendapat jabatan di kepengurusan.
“Ya, namanya orang kecewa pasti tidak ada yang benar di mata dia, tapi kita lihat justru sekarang Partai Demokrat ini elektabilitasnya sudah nomor tiga, dengan elektabilitas partai Demokrat nomor 3 maka dia akan berusaha untuk digoyang,” ucapnya.
Dilanjutkan Ridho, Partai Demokrat Sumsel dibawah kepemimpinan Ishak Mekki akan tetap tunduk dan taat terhadap aturan dipartai.
“Jadi kembali lagi, sepanjang ada buktinya berkaitan dengan usaha untuk melakukan kudeta itu, termasuk foto- foto pertemuan akan menjadi bahan laporan ke pimpinan pusat,” tegasnya.
Sebelumnya beberapa kader Demokrat baik yang telah dipecat, ataupun mantan pendiri Demokrat dan sebagainya seperti Syowfatillah Mohzaib yang merupakan mantan anggota DPR RI fraksi Demokrat asal Sumsel telah menyatakan sikap untuk melakukan gerakan Kongres Luar Biasa (KLB) ataupun Munas Luar Biasa partai Demokrat untuk mengganti Ketum AHY.
Syofwatillah Mohzaib sendiri buka suara terkait keterlibatan dirinya, yang getol dalam menggoyang kursi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat (PD) saat ini.
Menurutnya, ia bersama teman- teman mantan anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, petinggi dan pendiri yang ada telah melakukan pertemuan, dan memikirkan nasib partai Demokrat kedepan.
“Saya kemarin ditelepon dan diminta ke Jakarta silaturahmi sama alumni FPD ( mantan DPR RI fraksi PD ) dan kawan- kawan mantan petinggi Demokrat dan pendiri. Maka saya datang tadi malam, dan teman- teman senior menceritakan panjang lebar bagaimana mengenai nasib partai Demokrat sejak dipimpin AHY dan keluhan beberapa Ketua DPD dan DPC,” kata Syowfatillah, Rabu (3/2/2021).
Dijelaskan Opat sapaan akrab Syowfatillah, jika pertemuan itu juga membahas masalah jumpa pers AHY yang menuduh presiden RI dan sebagainya. Padahal ini masalah internal, dan harusnya cukup di bahas diinternal saja, sehingga tidak jadi belunder seperti sekarang ini .
“Akhirnya para senior ngajak jumpa pres menanggapi hal- hal tersebut, dan hal Ini kami lakukan demi Partai Demokrat, yang kami turut serta membangun dan membesarkannya selama ini,” terangnya.
Disinggung, dirinya mendukung sosok Jenderal (Purn) Moeldoko untuk dijadikan sebagai Ketum Demokrat kedepan melalui Munas Luar Biasa (Munaslub) atau Kongres Luar Biasa (KLB), Opat menilai banyak sosok yang layak memimpin Demokrat.
“Belum tentu (dukung Moeldoko), yang pasti sebagian Kader PD pengen KLB , untuk cari pempin baru yang lebih baik dari AHY, banyak figur yang kita harapkan dan anggap lebih baik dari AHY, dan inilah menurut kawan- kawan yang kumpul,” tukasnya.
Sebelumnya, ia bersama- sama Dr Ahmad Yahya ( mantan ketua dewan pengawas DPP PD ) bersama pendiri dan senior PD lainnya seperti HM Darmizal, Henky Luntungan, H. Tri Yulianto, DR. Yus Sudarso , H. Anthon Rifai, dan sebagainya menggelar jumpa pers di Jakarta, terkait gerakannya selama ini untuk mengganti AHY dari pucuk pimpinan partai berlambang Mercy tersebut.[***]
one