Politik

Perombakan 7 Ketua DPC PDIP Untuk Penguatan Internal Partai

foto : istimewa

DEWAN Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sumsel,menilai perombakan 7 Ketua DPC PDI Perjuangan bukan merupakan hal yang tabu.

Hal itu dijelaskan Bendahara DPD PDI Perjuangan Sumsel Yudha Rinaldi, terkait digantinya Ketua ataupun rolling pengurus inti (Ketua, Sekretaris dan Bendahara) PAC yang ada Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten/ kota di Sumsel dalam Konfercab beberapa waktu lalu.

“Semua KSB DPC sudah terbentuk dan tinggal konsolidasi internal dalam menghadapi pilkada 2020. Ini sudah putusan DPP, dan bukan hak tabu ada pergeseran, jadi tidak ada alasan tidak terima, kalau tidak sreg (suka), silahkan mundur, tapi sekarang tidak ada kader yang menolak,” kata Yudha Rinaldi.

Menurut Yudha, hasil penunjukkan KSB DPC setelah dilakukan evaluasi DPP, berkaca pada hasil Pemilu legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) pada April lalu.

“Jadi, ini semata- mata dalam rangka penguatan internal partai, setelah ditunjuk tinggal konsolidasi. Semua berdasarkan hasil evaluasi perolehan suara Pileg dan Pilpres lalu didaerahnya, keaktifan, kontribusi serta upaya menepis berita miring ke partai. Termasuk juga hasil psikotes dari pimpinan tersebut,” tandasnya.

Mantan anggota DPRD Sumsel ini menambahkan, dari pengurus inti (KSB) di 17 Kabupaten/ kota se Sumsel, terdapat 7 daerah yang dirombak kepengurusannya, karena dinilai “gagal” ataupun perlu penyegaran. Yaitu, Palembang, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Prabumulih, Lahat dan Muba.

“Salah satunya faktornya kalah Pileg di daerah itu, sehingga perlu evaluasi dan pergantian personalnya,” beber Yudha.

Ia juga menepis anggapan, jika penetapan pengurus inti ini karena ada persaingan terselebung, ataupun adanya ketidak sukaan kepada pengurus tertentu, seperti yang terjadi di DPC kota Palembang. Meski Yulian Gunhar saat diusulkan hanya didukung satu dari 18 PAC yang ada, nyatanya ia yang ditunjuk oleh DPP.

“Ada anggapan itu saya rasa salah, karena DPP tidak ingin ada dukung mendukung kandidat tertentu, sebab hal itu akan menimbulkan friksi ditubuh partai sehingga penunjukkan dilakukan DPP. Selain Palembang ada juga di OKU Timur, Syarnubi dan OKU nama Fahlevi Maizanp yang mendapat mandat menjabat ketua DPC. Dimana awalnya tidak diusulkan PAC satupun tapi nyatanya mereka dianggap DPP paling layak,” tandasnya.

Sebelumnya, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumsel II, Yulian Gunhar ditunjuk Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan kota Palembang, meski hanya diusulkan 1 PAC. Yulian menggantikan posisi ketua sebelumnya, Zulfikri Kadir.

Sementara Sekretaris dijabat Misobah yang saat ini duduk di kursi DPRD Palembang. Sedangkan posisi Bendahara tetap dijabat Fitrianti Agustinda yang saat ini menjabat Wakil Walikota Palembang.

Menurut saudara dari Bupati Ogan Ilir (OI) Ilyas Panji ini, dengan mengemban amanat sebagai ketua partai besar di kota Palembang, hal itu bukanlah hal yang baru baginya, sebab ia juga pernah menjabat ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten OI sebelum ke senayan.

“Ke depan, pasca Pileg dan Pilpres 2019, ada agenda besar nasional PDI Perjuangan, salah satunya dilaksanakan kongres PDI Perjuangan di Bali pada 7 Agustus mendatang. Sehingga program startegis partai, akan merubah struktur kepengurusan DPC dan PAC sebelum mengikuti kongres,” jelasnya.

Diungkapkan, Gunhar harus ada kebijakan- kebijakan strategis yang sejalan dengan kebijakan pusat. Dimana PAC akan mulai restorasi organisasi dengan perubahan struktu pengurus yang merupakan hal biasa.

“Jadi kepengurusan DPC Palembang periodr 2019-2024, akan mengembalikan kejayaan PDI Perjuangan 1 dekade terakhir (10 tahun lalu) di kota Palembang. Kita akan merebut kembali kemenangan di eksekustif dan legislatif,” tandas anggota komisi VII DPR RI ini.

Ditambahkan Gunhar, meski posisi sebagai anggota senayan saat ini hingga 5 tahun kedepan juga, hal itu ia anggap bukan jadi kendala dirinya memimpin partai berlambang banteng moncong putih kota Palembang. Mengingat saat ini teknologi sudah maju, dan didukung moda transportasi yang baik. “Saya sebagai kader partai, akan tegak lurus terhadap perintah partai,” terangnya.

Sementara Bendahara DPC PDI Perjuangan Palembang Fitrianti Agustinda mengaku, apapun perintah partai ia akan siap mengemban amanat yang diberikan.

“Pada prinsipnya selaku kader partai, saya tunduk dan patuh terhadap apapun perintah atau kewenangan DPP. Kami hadir disini tunduk pada putusan partai, siapapun terpilih diharapkan bisa bekerja dengan pemerintah yang ada, dengan tujuan hanya satu untuk masyarakat Palembang khususnya. Jadi doakan saja yang terpilih bisa bekerja sama,” terang Finda sapaan akrab Fitrianti Agustinda.

Dilanjutkan Finda, pengurus baru yang terbentuk harus bisa mengembalikan kejayaan PDI Perjuangan di kota Palembang, dimana pada masa Alm Romi Herton, PDI Perjuangan menguasai eksekutif dan legislatif.

“Paling penting konsolidasi dengan anak ranting, ranting dan PAC, karena mereka juga bagian masyarakat dan kita selama ini dikenal sebagai partai wong cilik,” capnya.

Selain itu, program (Pemkot Palembang) pihaknya selama ini fokus kesehatan dan pendidik yang dalam arti bukan gratis murahan tapi tetap berkualitas, memudian infastruktur, perlu ada sinergi antara eksekutif dan legislatif.

“Saya selaku Wakil Walikota Palembang berharap bisa bekerjasama, untuk bersama- sama menyelesaikan daan menyerap aspirasi masyarakat, dan bisa mengakomodirnya. Serta mensinergikan visi- misi partai dengan pemerintahan yang ada,” pungkasnya.[**]

Penulis : one

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com