NELAYAN di Kabupaten Ogan Komering (OKI) kini melaut dengan membawa tabung gas tiga kilogram. Bukan untuk memasak, gas tersebut untuk menggerakkan mesin kapal tangkap ikan kapasitas 6,5 HP. Cara ini memangkas biaya bahan bakar kapal nelayan hingga 50 %.
“Ini program pemerintah terkait konversi energi yang diperuntukan untuk nelayan dan petani. Tujuannya meningkatkan kesejahteraan nelayan juga untuk mendukung ketahanan energi,” ungkap Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kemen ESDM, Alimudin Baso pada acara Sosialisasi Konversi BBM ke Gas bagi nelayan di Kantor Bupati OKI, Selasa, (12/11/2019).
Alimudin mengklaim dengan menggunakan motor penggerak kapal berbahan bakar gas nelayan bisa menghemat biaya operasional mencari ikan.
“Untuk kegiatan nelayan 7-10 jam, rata-rata dibutuhkan sekitar 7 liter bensin. Dengan konversi gas hanya membutuhkan 1 tabung ukuran 3 kilogram seharga 18.000 jadi bisa hemat 25.000 – 30.000 per hari untuk bahan bakar. Jadi uangnya bisa untuk keluarga,” ujarnya.
Bantuan mesin konverter kit berikut gas elpiji isi tiga kilogram kepada 950 nelayan di Ogan Komering Ilir diserahkan langsung oleh Kementerian ESDM kepada para nelayan disaksikan Pimpinan Komisi VII DPR RI Alex Noerdin, Wakil Bupati OKI, H. M. Djakfar Shodiq, Sekda OKI, Husin, S. Pd di Kantor Bupati OKI.
Alex Noerdin selaku mitra Kementrian ESDM di DPR RI mengungkap program pemerintah ini untuk meringankan beban nelayan dalam mencari penghidupan. “Program pemerintah diberikan dengan percuma, rawat dan manfaatkan dengan baik. Tahun ke depan semoga ditambah lagi” ungkap Alex.[**]
Penulis : dra