Sumselterkini.co.id, [vritimes]Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2023 yang digelar pada tanggal 20 – 22 September lalu di Jakarta Convention Center Senayan (JCC), sukses memancarkan industri geothermal di Indonesia. Acara prestisius ini mengumpulkan pemimpin, ahli, dan para pemangku kepentingan untuk merayakan komitmen Indonesia terhadap solusi energi berkelanjutan serta menjelajahi perkembangan dan inovasi terbaru pada sektor panas bumi.
Rigsis Energi Indonesia, merupakan salah satu perusahaan anak negeri yang menjadi pemain kunci dalam sektor konsultasi energi panas bumi di Indonesia, turut berpartisipasi di IIGCE 2023 bersama delegasi dari Islandia, yang merupakan salah satu negara pioneer pemanfaatan panas bumi di dunia. Rigsis bermitra strategis dengan perusahaan konsultasi panas bumi terkemuka Islandia, Mannvit, Verkís, dan ÍSOR. “Kemitraan ini merupakan bentuk komitmen kami sebagai entitas lokal dan Mannvit, Verkís, ÍSOR sebagai entitas internasional untuk ikut mendorong pertumbuhan sektor panas bumi di Indonesia. Saat ini Indonesia sedang dalam upaya menggali potensi panas bumi yang melimpah dan kolaborasi seperti ini menjadi solusi efektif dan sangat baik bagi kedua negara,”, ujar Farhan Muhammad, CEO dari PT Rigsis Energi Indonesia.
Sorotan penting dari IIGCE 2023 adalah kehadiran Duta Besar Islandia untuk Indonesia, H.E. Stefán Haukur Jóhannesson, yang didampingi oleh Wakil Kepala Misi, Ragnar Þorvarðarson. Duta besar aktif terlibat dalam pertemuan dengan pemangku kepentingan panas bumi di Indonesia dan menjadi pembicara pada plenary session. Duta besar Islandia menekankan peran penting kolaborasi antara Rigsis dan perusahaan Islandia dalam mendorong ambisi geothermal Indonesia. Seperti diketahui, Islandia telah lebih dulu memanfaatkan energi geothermal selama puluhan tahun dan sukses menjadikannya sebagai salah satu sustainable countries di dunia.
IIGCE 2023 menjadi bukti komitmen Indonesia terhadap pemanfaatan energi panas bumi dan dedikasinya untuk mencapai target net zero emission Indonesia. Kolaborasi seperti Rigsis dan Mannvit Verkís ÍSOR akan berkontribusi dalam percepatan pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Indonesia memiliki target yang ambisius dengan kapasitas terpasang sebesar 8000 MWe untuk sektor panas bumi pada tahun 2030 mendatang. Selain itu, Indonesia juga tengah mendorong perkembangan penggunaan langsung panas bumi yang bisa dimanfaat selain untuk listrik.
MVÍR (Mannvit Verkís ÍSOR Rigsis) adalah sebuah bentuk kerja sama berbasis proyek yang diprakarsai oleh Mannvit, Verkís, dan ÍSOR dari Islandia serta Rigsis dari Indonesia. Kolaborasi ini membuat kemampuan MVÍR menjadi sangat luas pada tiap tahap pengembangan proyek panas bumi, mulai dari geosains, eksplorasi, pengeboran, pengujian sumur, hingga fasilitas permukaan baik untuk pembangkit listrik maupun pemanfaatan langsung panas bumi. MVÍR telah terlibat dalam lebih dari 60 proyek pengembangan geothermal di lebih dari 25 negara.[***]