TIM gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Basarnas, TNI, Polri dan SKPD terkait beserta relawan kembali menemukan tiga korban tanah longsor dalam keadaan meninggal dunia dan masih dalam tahap identifikasi, kemarin.
Dengan penemuan tersebut, maka korban bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Muara Hutaraja, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapsel, pada Kamis (24/4) menjadi delapan orang.
Adapun menurut laporan yang diterima dari BPBD Kabupaten Tapsel, masih ada lima orang lainnya yang dinyatakan hilang dan diduga tertimbun material longsoran.
Tim gabungan terus melaksanakan operasi pencarian evakuasi serta pembersihan material longsoran menggunakan alat berat dan peralatan manual lainnya.
Dalam hal ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah hadir melakukan pendampingan posko dan koordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Tapsel terkait pelibatan seluruh sumber daya dari lintas unsur guna penanganan darurat bencana tanah longsor.
Selain itu, Tim TRC BNPB juga memberikan saran dan masukan agar seluruh komponen dapat meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah Kabupaten Tapsel, mengingat ada sebanyak 14 wilayah kecamatan dalam lingkup adminsitrasi Tapsel yang masuk dalam kategori rawan bencana banjir dan longsor.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Tapsel Dolly Pasaribu memberikan apresiasi kepada Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo yang telah mengirimkan tim TRC guna membantu percepatan penanganan bencana tanah longsor.
“Mengucapkan terimakasih dan apresiasi tinggi kepada bapak kepala BNPB karena secara cepat mengirimkan tim untuk mendampingi PDB tanah longsor di Kabupaten Tapsel,” kata Bupati Dolly dalam kutipan tertulis.
Dalam rangka upaya percepatan penanganan tanggap darurat bencana, Bupati Kabupaten Tapsel juga telah menetapkan Status Tanggap Darurat bencana tanah longsor selama 14 hari terhitung mulai tanggal 30 April sampai 13 Mei 2021.[***]
ril