Peristiwa

Inalillahi Wainailaihi Rajiun, Diduga Terserang ISPA, Bocah Mungil di Banyuasin Ini Meninggal

“Sempat sesak nafas, tapi belum tahu penyebab pastinya. Soalnya belum sempat didiagnosa, tadi sewaktu saya masih disana bayi sempat mau dirujuk ke RS Mohammad Huasein [RSMH]. Awalnya juga dokter menduga karena serangan ISPA, namun dokter spesialis bilang bisa karena dari paru-paru atau bakteri,”

Foto : Armadi

KABUT Asap akibat dari Kebakaran hutan dan Lahan [Karhutlabun] yang melanda Wilayah Sumsel beberapa bulan ini patut diwaspadai masyarakat, pasalnya seorang bocah mungil yang berdomisili di Desa Talang Buluh Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin, Sumsel meninggal dunia.

Meninggalnya bocah yang bernama Elsa Fitaloka yang baru berusia empat bulan itu di duga terserang infeksi saluran pernapasan [infeksi saluran pernapasan akut /ISPA].

Buah hati dari pasangan Ngadirun [34], dan Ita Septiana [27], sempat mendapat perawatan medis di RS Ar-Rasyid Palembang, namun lantaran kondisi bocah tersebut memburuk, ke dua orang tuanya berencana melarikan anaknya ke RS Muhammad Husein [RSMH] Palembang. Namun apa hendak kata, belum dirujuk di RSMH, ia telah dipanggil Allah SWT.

Hal itu disampaikan, Agus Darwanto yang merupakan tetangga dari orang tua sang bayi. Agus menambahkan kondisi sang bayi sebelum meninggal terkulai lemas, karena sulit bernafas, sehingga dilarikan ke RS, Bayi Elsa meninggal dunia pada minggu akhir pekan ini sekitar pukul 18.35 WIB.

“Sempat sesak nafas, tapi belum tahu penyebab pastinya. Soalnya belum sempat didiagnosa, tadi sewaktu saya masih disana bayi sempat mau dirujuk ke RS Mohammad Huasein [RSMH]. Awalnya juga dokter menduga karena serangan ISPA, namun dokter spesialis bilang bisa karena dari paru-paru atau bakteri,” jelasnya. Senin (16/9/2019).

SebelumnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan mencatat jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat terpapar virus yang menyerang ke saluran pernapasan Agustus lalu mencapai 34.583 orang.

“Data Agustus baru sementara karena sejumlah kabupaten dan kota yang belum mengirimkan datanya, “sebut Kepala Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nurainy, kemarin.

Menurutnya ada 9 daerah lagi yang belum mengirimkan data masyarakatnya yang terkena ISPA. Seperti Kabupaten OKI, Lahat, Musi Rawas, OKU Timur, Ogan Ilir, Pagaralam, Lubuk Linggau, PALI, dan Muratara.

Namun lanjut dia  tidak semua daerah itu terdapat karhutla, hanya OI dan OKI saja dari semua itu yang terdapat karhutla dan kemungkinan masyarakatnya terkena ISPA.

Sepanjang Agustus, menurut Lesty, Kabupaten Musi Banyuasin memang meningkat cukup signifikan masyarakatnya yang terkena ISPA. Dari Juli ada 4.094 masyarakat Muba yang terkena ISPA, sementara selama Agustus mencapai 6.326 orang.

“Angka tersebut meningkat 50 % dari Juli, mungkin dari dampak dari semakin bertambahnya karhutla di sana. Sedangkan Kota Palembang masih menjadi daerah yang masyarakatnya palling banyak terkena ISPA yakni sebanyak 11.863 orang,” katanya.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sumsel, Mulyono mengatakan, jumlah penderita tersebut masih terus bertambah karena belum seluruh 17 kabupaten dan kota yang ada di wilayahnya mengirimkan laporannya.[**]

Penulis : Armadi/one

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com