SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Tegal Binangun menjalankan aksi unjuk rasa saat peresmian Kantor Lurah Jakabaring Selatan, Rabu (15/11/2017).Akibat dari aksi unjuk rasa tersebut peresmian kantor kelurahan tersebut menjadi sepi ditinggal para tamunya.
Mereka datang menuntut ingin bergabung menjadi Warga Kota Palembang dengan alasan, Kota Palembang lebih dekat dengan Ibukota Banyuasin sehingga urusan mengenai admintrasi tidak memakan waktu.
“Ini aspirasi yang harus ditindak lanjuti oleh Pemerintah Provinsi Sumsel (Pemprov) harus bertanggung jawab terkait permintaan kami, karena menyangkut domisili dimana kami tinggal lebih dekat dengan Palembang, “ungkap Radi Perwakilan aksi tersebut.
Menurutnya pada umumnya semua penduduk yang tinggal Tegal Winangun pada umum berharap dapat menjadi penduduk Palembang, selain letak cukup jauh jika pengurus surat menyurat, fasilitas pelayanan yang dimiliki Kabupaten Banyuasin jauh tertinggal dari Palembang.”Buktinya 15 tahun berdirinya Kabupaten Banyuasin soal pelayanan masih sangat jauh,”ulasnya.
Dia berharap masalah ini jangan berlarut- larut karena dikhawatirkan akan menjadi bola api yang bisa menyulut persoalan yang lebih serius.
Selain Pemrov, Sumsel, Pemkot Palembang juga agar bisa membantu memfasilitasi masalah ini, dan Pemkot harus dapat mengusulkan perlusan Kota Palembang.
“Sekali lagi, kami menolak menjadi warga Banyuasin dan kami ingin tetap menjadi warga Kota Palembang. Kami ingin maju dan kami tidak mau mundur,” tegasnya.
Dalam aksi itu kemacetan jalan juga terjadi sehingga sempat mengganggu ceremonial peresmian Kelurahan Jakabaring Selatan sekaligus pelantikan Lurah Jakabaring Selatan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.
Penolakan mereka enggan menjadi penduduk Banyuasin dilatari juga dari 28 RT yang diklaim Banyuasin tidak ada satupun warga yang mengantongi KTP Banyuasin. Mereka sepakat tidak akan merubah KTP dan administratif lainnya menjadi warga Banyuasin.
