SUMSELTERKINI.ID, Jakarta- Bank Indonesia mengungkapkan kegiatan sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah mengalami peningkatan selama periode Ramadan/Idul Fitri 2018.
Tercatat, kebutuhan uang tunai periode Ramadan/Idul Fitri 2018 mencapai Rp191,3 triliun, lebih tinggi dari proyeksi awal sebesar Rp188,2 triliun dan meningkat signifikan dibandingkan pola historisnya.
Pernyataan resmi BI di Jakarta, mengutip Warta Ekonomi.co.id, Rabu (27/6/2018), menyebutkan bahwa faktor utama tingginya kebutuhan uang tunai periode Lebaran kali ini karena tren pertumbuhan uang kartal dan preferensi perbankan terhadap uang pecahan besar, penambahan libur dan cuti bersama, kenaikan THR bagi aparat sipil negara dan pensiunan, serta perluasan jumlah titik distribusi uang berupa kas titipan.
“Bank Indonesia mampu memenuhi lonjakan kebutuhan uang tunai masyarakat dan perbankan di seluruh wilayah NKRI,” ucap BI.
Dari sisi nontunai, rata-rata volume harian transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) pada periode Ramadan/Idul Fitri 2018 sebanyak 745.089 transaksi, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 692.593 transaksi.
Sementara itu, rata-rata nominal harian RTGS dan SKNBI juga mengalami peningkatan dari Rp554,7 triliun menjadi Rp635,4 triliun. Dari total nominal transaksi nontunai, 97%-nya merupakan transaksi RTGS.
“BI akan senantiasa memantau perkembangan kegiatan sistem pembayaran dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan kegiatan sistem pembayaran berjalan dengan aman, lancar, dan efisien,” tukasnya.[WE]