Pendidikan

“Dobrak Masa Depan, Jangan Cuma Dobrak Pintu Kosan – Refleksi Kocak HUT RI-80 dari Kampus UI ke Lapak Wirausaha”

Foto :umkm.go.id

DI USIA HUT RI ke-80, jangan cuma tepuk tangan lihat karnaval, tapi juga tepuk jidat kalau generasi muda cuma bisa update story tapi nggak update strategi hidup.

Di tengah gegap gempita perayaan kemerdekaan, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mendobrak panggung Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) UI bukan untuk joget TikTok, tapi untuk mengajak ribuan mahasiswa UI berhenti jadi “penonton sejarah” dan mulai jadi “produser masa depan” lewat jalur wirausaha. Kalau Bung Karno dulu berjuang dengan bambu runcing, generasi Z kini harus bisa berjuang dengan proposal bisnis, pitch deck, dan mental baja.

Karena masa depan bangsa tak akan ramah pada anak muda yang cuma bisa rebahan sambil nyinyir di kolom komentar. Apalagi di usia 80 tahun kemerdekaan, bangsa ini butuh lebih dari sekadar follower, tapi pelopor.


Kuliah umum di UI itu bukan sekadar kuliah, tapi kayak nonton stand-up comedy campur TED Talk versi lokal. Menteri Maman hadir bukan sebagai birokrat kaku, tapi kayak Bang Maman dari kampung sebelah yang lagi bagi-bagi rahasia sukses. Enam syarat jadi pendobrak masa depan pun diluncurkan seperti resep rahasia mie ayam langganan mulai dari iman, ilmu, ideologi, organisasi, strategi, sampai eksekusi.

“Ragumu adalah rugimu,” katanya. Waduh, langsung banyak mahasiswa baru yang ketampar batin. Ada yang refleksi, ada juga yang refleks buka Notes HP buat nyatet sambil mikir, “Kenapa gue kemarin malah ngafalin zodiak gebetan ketimbang strategi bisnis?”

Kalau generasi dulu pegang prinsip Sekali Merdeka Tetap Merdeka, generasi sekarang harusnya pegang prinsip Sekali Nyoba Usaha, Jangan Gampang Lelah!. Jangan baru jualan dua hari udah nyerah cuma karena testimoni temen bilang “Maaf ya, belum gajian.” Ibaratnya, perjuangan itu kayak bikin kopi manual perlu niat, sabar, dan saringan. Kalau langsung seduh pakai air dispenser, ya hasilnya hambar.

Seperti kata Sun Tzu yang dikutip Pak Menteri “Kenali medanmu, kenali lawanmu, maka seribu battle bisa kau menangkan.” Tapi ingat, Sun Tzu nggak pernah bilang, “Kenali mantanmu, stalking terus-terusan” itu mah bukan strategi, itu STW [ Strategi Tanpa Wibawa].

Di usia ke-80, Indonesia bukan lagi negara muda, tapi negara yang harus matang dalam mencetak pengusaha muda. Jangan sampai kita cuma bangga bilang “aku cinta Indonesia”, tapi masih takut coba-coba usaha karena takut ditolak pasar.

Nelson Mandela pernah bilang, “It always seems impossible until it’s done.”
Dan memang benar mimpi kadang terasa mustahil… sampai Gojek bikin tukang ojek punya aplikasi, atau UI bikin mahasiswa bisa buka lapak tanpa harus DO. (Nah, ini versi kita di Tanah Air.)

Merdeka itu bukan cuma soal bendera di tiang bambu, tapi soal bendera tekad yang tertancap di dada. Anak muda zaman sekarang punya privilege luar biasa akses internet, teknologi, dan ilmu di kampus top seperti UI. Tapi tanpa keberanian dan tekad untuk mengeksekusi ide, semua itu cuma jadi pajangan di bio LinkedIn.

Jadi, di momen HUT RI ke-80 ini, yuk kita ambil semangat dari para pendiri bangsa: pantang mundur, pantang ngeluh, dan pantang nunggu disuapin. Wirausaha bukan cuma jalan ekonomi, tapi cara baru memperjuangkan kemerdekaan. Karena kalau dulu kita rebut kemerdekaan pakai senjata, sekarang kita jaga kemerdekaan pakai karya.

Jadilah pejuang masa depan, bukan penonton zaman. Karena kalau kamu ragu untuk beraksi, masa depan tak segan untuk melupakanmu.[***]

Terpopuler

To Top