Sumselterkini.co.id, Palembang –HMI Cabang Palembang menggelar diskusi publik dengan tema antisipasi pemilu dari ancaman perpecahan bangsa, yang di inisiasi oleh bidang Politik dan Pemerintah an HMI Cabang Palembang, di Aula Bina Praja Pemprov Sumsel.
Turut hadir sebagai pembicara pada kegiatan tersebut yakni Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Komisioner KPU Sumsel, Hepriyadi, Komisioner Bawaslu Sumsel, Edison Wahidin serta Plt. Kepala Kesbangpol Sumsel, Fitriani dan peserta yang hadir sebanyak 300 lebih dari kalangan mahasiswa, organisasi internal kampus, pemuda, cipayung.
Ketua HMI Cabang Palembang, Sigit Muhaimin, mengatakan Diskusi Publik ini didasari oleh, melihat kondisi hari ini menjelang 17 April 2019, putra putri bangsa seolah-olah terpecah dan hari ini pihaknya membuktikan dengan kegiatan ini, dari seluruh komponen mahasiswa, seluruh penyelenggara Pemilu baik KPU dan Bawaslu serta Polda Sumatera Selatan, bahwa di Sumsel, isu – isu seperti yang beredar tersebut tidak benar.
“Kita katakan hari ini dan berkeyakinan, bahwa Sumsel bersatu untuk pemilu yang lebih baik 2019,” tegasnya, Sabtu (30/3/19).
Sudah kita ketahui bersama, dikatakan Sigit bahwa satu dari daftar jumlah data pemilih tetap 40%nya adalah yang berusia 30 tahun kebawah, ini artinya jumlah pemilih usia produktif dan usia remaja akan menentukan Indonesia 5 tahun kedepan.
“Artinya saya menghimbau dan mengajak seluruh kawan – kawan pemuda dan mahasiswa ayo sama – sama kita memilih pada saat pemilu nanti,” ujarnya.
Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Sumsel, Hepriyadi, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan HMI Cabang Palembang, telah menggelar diskusi publik seperti ini, dengan mengundang berbagai element organisasi serta instansi untuk mensosialisasikan, mari mencoblos Tanggal 17 April mendatang.
“Di Sumsel kita menargetkan 77,5 % suara, Saya rasa ini sangat berat, Namun dengan bekerjasama dan keterlibatan semua pihak terutama organisasi-organisasi punya basis pemilih millenial seperti HMI ini sangat membantu untuk merealisasikan target kita,” ungkap Hepriyadi.
Pihaknya berharap kepada masyarakat agar mencegah Golput untuk terus menggalakkan sosialisasi hingga pelosok-pelosok dan semua masyarakat bisa mencoblos, bagi yang tidak memiliki E-KTP tidak perlu merasa khawatir, karena bisa menggunakan Suket (Surat Keterangan) untuk menyalurkan hak suaranya.
“Kemudian, kesadaran dari masyarakat untuk memilih, dimana dengan semakin tingginya atmosfer Pemilu menandakan tingginya antusias masyarakat untuk mendatangi TPS,” terangnya.[**]
Penulis : Faldy