Pendidikan

PCA Pusri 2025, Buka Jalan Cerah Bagi Mahasiswa

ist

ADA satu hal yang sering bikin mahasiswa menatap langit sambil garuk kepala tanpa gatal, yaitu masa depan.
Nggak percaya kan?  tapi yang jelas masa depan itu mirip – mirip sinyal WiFi karena kadang kuat, kadang hilang, kadang muncul tulisan “connected but no internet”.

Tapi tahun ini, ada satu program yang datang sebagai “provider premium” buat masa depan anak muda, yaitu Pusri Cerdas Academy (PCA) 2025.

Program ini bukan sekadar beasiswa yang datang bulan depan lalu hilang seperti mantan. PCA ini hadir lengkap, ada bantuan UKT, ada pembinaan, ada pengembangan diri, bahkan ada upgrade mental biar mahasiswa makin percaya diri. Pokoknya, bukan cuma bayar kuliah, ini paket komplit ala super app pendidikan.

PT Pusri Palembang, anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), sepertinya sedang menjalankan misi rahasia, “Operasi Menyiapkan Generasi Tahan Banting 2030”

Lewat PCA yang jadi payung beasiswanya, Pusri membagi dukungan ke dua jalur utama, antara lain Beasiswa CERDAS, buat mahasiswa prasejahtera yang punya kemampuan akademik sip dan semangat tinggi, terus Beasiswa APJS (Anak Petani Jadi Sarjana), buat anak-anak petani yang dari kecil akrab dengan cangkul, pupuk, dan doa agar panen gak diganggu hama.

Jumlah penerima 2024/2025–2025/2026 juga bukan angka sembarangan. Kalau dikumpulin, bisa bikin satu kelas besar isi mahasiswa penuh semangat CERDAS: 58 (Genap 24/25) + 36 (Gasal 25/26) dan APJS: 34 (Genap 24/25) + 40 (Gasal 25/26)

Banyak? Banyak…Ya..Banyak sekali…
Tapi yang lebih penting bukan banyaknya, melainkan nyata adanya.

PCA bukan program yang cuma ngasih dana lalu mahasiswa dibiarkan mengalir seperti daun hanyut sungai.
Program ini ibarat bimbel kehidupan.

Sebab, mahasiswa dibekali literasi digital, biar tahu bedanya info bergizi dan info berkolesterol tinggi, ada juga leadership, biar bisa mimpin, bukan cuma jadi anggota grup WA paling sepi, selanjutnya ada komunikasi efektif, supaya baik dan soft & hard skill masa depan, dari cara presentasi sampai adaptasi dunia kerja.

Bahkan, mereka didorong jadi Social Media Ranger.
Ini seperti Power Ranger versi edukatif, bedanya bukan ngalahin monster, tapi menyebarkan konten positif tentang kegiatan perusahaan.

Jadi kalau ada postingan random hoaks, mereka bukan cuma scrool lewat. Mereka bisa bilang “Oi, sabar dulu, itu tidak sesuai fakta ilmiah yang kami pelajari”
Keren? Keren sudah pastinya…
Berguna? Banget.

Oleh karena itu, tahun ini, PCA membawa tema “Membangun Cendekia untuk Negeri”.
Ini petunjuk arah bahwa Pusri tidak cuma mau mencetak mahasiswa yang jago bikin skripsi, tapi juga mahasiswa yang tahu cara hidup bermasyarakat.

Asanya, mereka diajak mengenal bagaimana TJSL itu bekerja, bagaimana masyarakat diberdayakan, bagaimana perubahan kecil di lingkungan bisa berdampak besar.

Apalagi yang ditarget itu bukan sekadar IPK 3 koma sekian.
Yang dicari adalah anak muda yang mau turun tangan, bukan cuma angkat tangan.

VP TJSL Pusri, Alde Dyanrini, menyampaikan kalimat yang rasanya cocok ditulis di kaos motivasi “Pendidikan adalah fondasi perubahan”

Kalimat simpel, tapi dalam, soalnya memang benar, rumah yang fondasinya kuat, hujan badai pun tidak goyang. Begitu pula hidup.

Alde juga menegaskan bahwa PCA bukan sumbangan sesaat, bukan CSR asal jadi.
Ini investasi jangka panjang, investasi untuk manusia yang kelak akan memegang tongkat estafet negeri ini.

Beliau bilang, harapannya lagi mahasiswa yang dibina tidak hanya jadi sarjana, tetapi jadi manusia yang berdaya saing tinggi dan punya hati untuk membantu orang lain.

Bukan cuma cerdas, tapi cendekia.
Bukan cuma pintar, tapi peduli.

Yang paling menyentuh dari PCA tentu saja Beasiswa APJS.
Karena jujur saja, banyak anak petani yang sebenarnya pintar, rajin, punya potensi besar, tapi biaya kuliah sering bikin langkah maju terasa berat.

Dengan APJS, anak-anak petani akhirnya bisa mengatakan kalimat yang selama ini mungkin hanya mimpi
“Ma, aku kuliah”

Dan bukan kuliah sambil dagang donat buat bayar UKT, tapi kuliah dengan kepala tenang, hati lapang, dan masa depan lebih jelas.

Kita punya banyak tantangan, yaitu teknologi, perubahan iklim, ekonomi, sosial.
Tidak cukup kalau generasi muda hanya pintar teori.
Mereka butuh keberanian, nilai moral, rasa ingin berubah, dan skill untuk survive.

PCA hadir untuk itu semua.

Pusri menegaskan bahwa TJSL bukan kegiatan tempelan, tapi napas panjang yang digerakkan dengan tujuan membangun generasi tangguh untuk masa depan Indonesia.

PCA Pusri 2025 adalah bukti bahwa perusahaan besar tidak hanya sibuk bisnis, tapi juga sibuk mengangkat manusia.
Dan ketika perusahaan ikut menyokong pendidikan, masa depan negara tidak lagi abu-abu melainkan terang benderang seperti pagi setelah hujan.

Karena sejatinya, bangsa besar adalah bangsa yang menyiapkan generasi muda dengan sungguh-sungguh, bukan setengah hati. Dan untuk menutup dengan bijak sekaligus sedikit jenaka, izinkan satu pepatah baru lahir hari ini ya…”Pupuk yang baik bukan hanya menyuburkan tanah, tapi juga menyuburkan masa depan”. Semoga benar.[***]

Terpopuler

To Top