MANTAN Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) RI Prof. DR. M. Nuh mengajak kaum milenial di Sumatera Selatan untuk memajukan wakaf produktif sebagai gaya hidup.
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) menilai, karena generasi muda di Sumsel membutuhkan pemahaman wakaf. Selain itu harus bisa berkontribusi untuk memajukan wakaf produktif,baik sebagai orang yang berwakaf maupun sebagai pengelola wakaf.
“Saya ingin mendorong milenial agar dapat berperan aktif dalam wakaf, sehingga dapat diandalkan dimasa yang akan datang, “katanya saat menjadi pembicara di Seminar Nasional Badan Wakaf Indonesia Goestos To Campus Aula Unsri Palembang, kemarin.
Dia optimistis milenial bisa menjadi andalan dalam mengolah wakaf, karena mereka banyak yang kreatif dan masih produktif. Menurutnya wakaf adalah instrumen starategis untuk meningkatkan kesejahteraan, kualitas dakwah,dan menjaga kemartabatan.
Lebih lanjut Nuh juga mencontohkan wakaf Habib Bugak Aceh berupa tanah dan rumah singgah bagi jamaah haji . Aset itu sekarang dikelola secara produktif dan menjadi beberapa hotel yang keuntungannya disalurkan kepada jamaah haji asal Aceh.
“Di Eropa dan Amerika, wakaf pun dikembangkan untuk membangun dan membiayai perguruan tinggi, seperti Harvard University dan Standford University.Namun mereka menyebutnya endowment.dengan wakaf itulah Harvard University dan Stanford University berkembang menjadi perguruan tinggi yang diakui,” bebernya.
Dia memaparkan penyelenggaraan wakaf Goes to Campus menyasar generasi milenial mahasiswa karena mereka adalah generasi elit calon pemimpin bangsa pada 10-15 tahun lagi.
Mereka akan menjadi tokoh-tokoh yang diharapakan sudah memahamai wakaf dan berkontribusi untuk memajukan wakaf produktif,baik sebagai orang yang berwakaf maupun sebagai pengelola wakaf,” pesannya.[**]
Penulis : one