Pendidikan

Mahasiswa POI Berharap Tetap Dikelola Kemenpora

Foto : sir

SUMSELTERKINI.ID, Palembang  – Mahasiswa Politeknik Olahraga Indonesia (POI) yang berkampus di Jakabaring Palembang berharap lembaga mereka ditetapkan sebagai pendidikan kedinasan di bawah Kementrian Pemuda dan Olaraga (Kemenpora).

Namun mereka ingin kejelasan statusnya. Sama hal seperti yang diungkapkan Shavira Az-Zahra yang sebelumnya berkirim surat terbuka melalui media massa kepada Presiden Joko Widodo.

Rofifah Harul A.M mahasiswa  Prodi  Kepelatihan Olahraga, mengharapkan ada hal terbaik bagi dirinya dan lembaganya.

“Kami mahasiswa dan semua jajaran pengurus selalu mengharapkan yang terbaik untuk Politeknik Olahraga Indonesia ke depannya. Kami sangat berharap bahwa POI akan tetap berada dibawah Kemenpora. Harapan kami, kami bisa   menjadi sekolah kedinasan pertama milik Kemenpora. Dan juga kami berharap dari petinggi tinggi negara lebih memperhatikan nasib anak-anak negara yg ada di sini,” tutur  atlet sepak takraw yang pernah mengantongi  juara 1 regu & berteam PORPROV X 2015 ini, kemarin.

Apalagi,  diakui atlet  yang pernah juara 1 regu & juara 3 berteam PORWIL Sumatera  IX tahun 2017 ini, mahasiswa POI datang dari provinsi yang berbeda dan berpisah dari orang tua dan keluarga.

“Alhamdulillah untuk sekarang kami sudah mulai perkuliahan, mendapatkan makan, dan melakukan aktivitas seperti biasanya. Hanya saja, kami masih menunggu status dan perizinan dari yang berwenang. Tolong dengarkan suara kami,” kata juara 1 regu & doubel sepak takraw PORPROV XI tahun 2017 yang juga alumni Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang ini penuh harap.

Hal senada diungkapkan Samara Dinda Ramadhani, mahasiswa Prodi Manajemen Industri Olahraga.

Dinda yang alumni MAN Palembang ini berharap, POI menjadi sekolah kedinasan pertama di bawah naungan Kemenpora. Pada saat ini kami berusaha dengan doa untuk mendukung yang terbaik untuk POI. “Saya berharap bapak-bapak pejabat-pejabat terkait juga lebih memperhatikan keadaan sekarang ini. Terutama nasib mahasiswa seperti kami,” tegasnya.

Terpisah, Monica Salsabila, mahasiswa dari Prodi Analis Performa Olahraga, mengatakan bahwa dirinya sebagai mahasiswa POI saat ini  kondisinya nyaman meski perkuliahan memang sempat diliburkan hampir tiga bulan.Alumni Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) ini  menuturkan ,“Di asrama, kami alhamdulillah setiap  kamar sudah memiliki fasilitas dan konsumsi yang sudah cukup baik,” ungkap gadis berjilbab yang juga atlet taekwondo ini.

Meski demikian, mahasiswa yang mengantongi berbagai prestasi olahraga ini seperti Juara 2 Porprov Sumsel ke-10 tahun  2015 dan Juara 1 Poomsae junior mix beregu walikota cup Pagar Alam, ini  berharap sekali ada kejelasan tentang POI ini. “Dan bagaimana kelanjutannya kedepan,” ujar peraih juara 1 Kyorugi  Bupati Cup ke-4 Sumsel ini.

Diakui Monica dirinya sangat berharap bahwa POI akan tetap berada dibawah Kemenpora.

Kajian  dan Studi Mendalam

Pemerhati Pendidikan, Mohammad Abduhzen, mengungkapkan bawa terkait pendirian POI ini selayaknya memang sudah melalui studi dan kajian yang mendalam. “Sebagai perguruan tinggi  yang pertama yang belum ada model dan acuannya di Indonesia, mestinya memerlukan berbagai studi dan kajian pendahuluan yang cermat dan mendalam. Lebih-lebih bila dikaitkan dengan nasib dan masa depan orang/mahasiswanya,” papar Advisor Paramadina Institute for Education Reform Univ Paramadina Jakarta ini.

Menurutnya, pendirian lembaga ini  juga terkesan menggampangkan pendirian sebuah lembaga pendidikan (tinggi) yang ditambah oleh keinginan “gagah-gagahan” sesaat serta ego sektoral (kementerian) tanpa mempertimbangkan berbagai aspek terutama kontinuitas.

Perjalanan Panjang

Kadispora Sumsel Ahmad Yusuf Wibowo  menerangkan proses pendirian POI sudah melalui perjalanan yang panjang. Mulai dari kajian pendirian Institut Olahraga  Indonesia (IOI) atau POI. Juga pertimbangan lain yang memungkinkan  bisa dimanfaatkannya even Asian Games di Palembang.

“Sekaligus nanti pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada, dan berstandar internasional,” jelasnya. Terlebih pihak Menpora pun memang mendukung penuh sehingga terjalin lah kerjasama antara Pemprov Sumsel dengan Kemenpora.

“Hasilnya, berdirilah POI ini yang   menjadi  institusi pendidikan kedinasan di bawah Kemenpora. Dalam perjalanan, kemudian karena beberapa faktor dan hal  mengakibatkan pembahasan di tingkat menteri. Yakni Menpora, Menristek Dikti, Men PAN RB, dan Menko PMK, Mudah-mudahan nanti ada hasil kemufakatan  yang bisa memberikan harapan lebih baik,” jelasnya. (sir)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com