USAI berdialog dengan insan pendidikan tinggi di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng di Kabupaten Jombang, Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Al Falah di Kediri.
“Saya ingin belajar dan mendengar langsung bagaimana pondok pesantren merupakan sarana untuk menciptakan karakter Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Karena 22 Oktober adalah Hari Santri Nasional, maka tepat jika saya berkunjung ke pesantren-pesantren di Jawa Timur (Jatim) yang menjadi penggerak pendidikan dan pembentukan karakter generasi masa depan,” kata Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, seperti dikutip dalam rilis Kemendikbudristek di Jakarta, Sabtu (23/10/2021).
Dalam kunjungan di Pesantren Tebuireng, Jombang (21/10) Menteri Nadiem diterima langsung oleh Pimpinan Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz bersama Ibu Nyai Lelly Lailiyah, dan Ibu Nyai Faridah Solahudin Wahid (istri almarhum Gus Solah). Turut mendampingi, Bupati Jombang, Mundjidah Wahab Hasbullah.
Nadiem juga berkesempatan untuk berziarah di makam KH. Hasyim Asyari, KH. Wahid Hasyim, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang merupakan Presiden ke-4 Republik Indonesia, serta KH. Solahudin Wahid (Gus Solah), dan keluarga Tebuireng.
Setelah itu, Mendikbudristek meninjau Museum Islam Indonesia Hasyim Asyari (MINHA) yang memamerkan berbagai koleksi dengan narasi penyebaran Islam di nusantara. Serta mengunjungi SMK Plus Khoiriyah Hasyim yang memiliki siswa yang juga santri dengan jurusan Multimedia dan Desain Komunikasi Visual.
“Kunker ke Jatim ini luar biasa buat saya. Ada perjalanan sejarah dan juga melihat masa depan. Benar-benar memotivasi diri saya dan memberikan masukan berharga bagi pengembangan Merdeka Belajar,” ungkap Mendikbudristek.
Mendikbudristek Nadiem juga diberikan kehormatan untuk dapat menginap di kamar KH. Hasyim Asyari, Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.
“Mas Menteri menginap di kamar Mbah Hasyim Asyari di Pondok Tebuireng. Alhamdulillah beliau mau nginap di pondok, agar tahu suasana, kondisi, dan kehidupan pesantren,” kata KH. Abdul Halim Mahfudz yang akrab disapa Gus Iim, salah seorang cicit KH. Hasyim Asyari.(***)