SEBANYAK 139 SMK se Sumsel ditantang untuk membuat Booster Signal agar petani di pelosok daerah Sumsel terbantu.
“SMK-SMK ini dengar, ya kepala sekolahnya terutama, Saya tantang tahun ini harus bisa buat booster sinyal. Lihatlah kasian petani-petani di daerah bagaimana mereka mau maju kalau untuk dapat sinyal saja sulit,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru kemarin.
Mengenai biaya kata gubernur meminta pihak sekolah tidak khawatir, karena Ia akan mendukung sepenuhnya.
“Jangan takut duitnyo dak katek. Gubernur ini kagek yang biayai. Pokoknyo booster sinyal itu dibuat. Kalau tidak berhasil jugo siap-siap bae kepala sekolahnyo “Selamat malam bae kito,”ujarnya setengah bercanda.
Menurutnya lagi bukan hanya dibutuhkan petani, sinyal seluler itu sangat dibutuhkan masyarakat terutama di daerah-daerah pelosok.
“Bagaimana mau transaksi, mau produksi banyak dan belajar ilmu-ilmu pertanian dari internet kalau tidak ada sinyal,” tambahnya.
Dibandingkan dengan kota, seperti Solo atau Purworejo, Sumsel sangatlah besar. Namun sayang selama ini kreativitas para siswanya belum ada yang menonjol. Padahal Sumsel punya potensi yang tak kalah dengan daerah lain tersebut.
“Saya lihat ada anak yang dari Purworejo itu sampai terbelalak. Dia bisa bikin alat untuk membuat telor dadar untuk bantu ibunya jualan. Idenya sepele karena kasian lihat ibunya. Tapi ini luar biasa. Nah Saya ingin siswa di Sumsel kreatif seperti itu,” tuturnya.
Kalaupun ingin menciptakan suatu karya tak mau anak-anak ini mencontek apa yang sudah dibuat oleh daerah-daerah lain sebelumnya.
Ia menyarankan agar anak SMK mempelajari dulu potensi yang dimiliki Sumsel salah satunya pertanian.
“Jangan lihat orang bikin mobil lantas bikin mobil juga. Harus buat yang lain potensi kita inikan pertanian coba ciptakan alat seperti drone penabur benih. Jadi membantu petani. Sekarang orang tidak tamat SMA bisa bikin pesawat terbang. Jadi jangan hanya pegang gadget saja setiap waktu tapi gak ada produknya,” jelasnya.
Pada kesempatan itu ia juga mengajak anak melakukan inovasi, karena hasil pertanian di Sumsel sangat termasuk buah-buahan. Seperti misalnya Duku Komering yang sudah terkenal.
“Duku Komering kita itu terkenal sekali. Tapi ada juga lemahnya kadang baru sampai pelabuhan warnanya sudah hitam. Nah, yang seperti ini buatlah inovasinya biar tetap segar,”paparnya, saat menghadiri Launching Forum OSIS Sumatera Selatan (Fostan).
Pertemuan seperti ini juga, lanjutnya, jangan hanya jadi ajang launching saja harus ada produknya dan dipantau terus.[***]
Penulis : ril