Pendidikan

“Bunda PAUD Siap Tempur! Lawan Tangisan, Kalahkan Gadget!”

ist

SUARA tepuk tangan menggema di Hotel Grand Zuri, bukan untuk artis K-Pop atau pejabat viral, tapi untuk barisan pahlawan tanpa pangkat, yakni Bunda PAUD Palembang.

Mereka siap turun ke medan perang bukan bawa senjata, tapi bawa tisu, crayon, dan stok sabar tak terbatas, misi mereka cuma satu antara lain menaklukkan tangisan, mengalahkan gadget, dan menjaga masa depan bangsa dari kehancuran baterai 2%.

Disaksikan langsung  Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, para bunda ini resmi dikukuhkan jadi pahlawan pembentuk karakter anak usia dini. Bukan jabatan main-main, karena tugas mereka bukan sekadar senyum di acara seremonial, tapi juga siap menghadapi medan tempur bernama kelas PAUD, tempat di mana perang air mata bisa pecah setiap menit.

“Saya yakin, sentuhan Bunda PAUD bisa bikin anak-anak tumbuh luar biasa,” kata Ratu Dewa.

Nah, yang luar biasa itu bukan cuma anaknya, tapi juga sabarnya Bundanya.

Bahkan di zaman digital sekarang ini, tantangan PAUD bukan cuma ngajarin huruf A sampai Z, tapi juga ngelawan aplikasi TikTok.
Karena jujur aja, anak-anak sekarang lebih cepat hafal lagu “O O O baby shark” daripada nama teman sebangkunya.

Oleh karena itu, maka, kata Ratu Dewa, PAUD jadi benteng utama melahirkan generasi tangguh, mandiri, dan berakhlak.
Kalimatnya terdengar keren, tapi di lapangan, bentuk tangguh itu kadang berarti tetap tenang meski ada anak yang makan crayon warna ungu.

Sementara itu, Bunda PAUD Palembang, Dewi Sastrani Ratu Dewa, dengan semangat khas emak-emak tangguh, menyebut ada 769 lembaga PAUD di seluruh kota.

Bayangin, kalau tiap lembaga punya 20 bocah, berarti ada ribuan suara cempreng yang tiap pagi serentak teriak, “Bu, pipis!”
Itu bukan angka, itu sound system alami se-Palembang Raya.

Dewi juga menegaskan, pendidikan PAUD kini masuk dalam wajib belajar 13 tahun.
Artinya, sebelum masuk SD, anak-anak harus magang dulu di PAUD bukan cuma buat belajar angka, tapi juga belajar bersosialisasi, berbagi mainan, dan latihan gak ngamuk kalau temannya rebutan lego.

“Mari jadikan PAUD fondasi kuat melahirkan generasi cerdas dan berkarakter,” ujar Dewi.

Alias, biar nanti waktu gede, gak cuma bisa scroll TikTok, tapi juga bisa scroll kehidupan dengan akhlak.

Singkatnya, acara pelantikan ini bukan cuma tentang jabatan, tapi soal misi suci para bunda, dari hotel ber-AC ke kelas tanpa AC, dari kursi empuk ke karpet mainan penuh remah biskuit.


Kalau superhero pakai jubah, Bunda PAUD cukup pakai senyum, peluk, dan stok tisu, karena di tangan mereka, masa depan bangsa ini sedang belajar mewarnai dengan crayon warna pelangi.[***]

Terpopuler

To Top