CUACA Sekayu yang panasnya bisa bikin sandal jepit meleleh, ada kabar sejuk yang bikin hati adem 80 pelajar SMA dan SMK di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dapat beasiswa dari Program PRESTASI. Tapi jangan salah, ini bukan prestasi biasa yang diumumkan pakai pengumuman di mading sekolah. Ini adalah singkatan dari Program Edukasi untuk Anak Negeri, hasil kolaborasi antara dua perusahaan, PT Baturona Adimulya dan PT Astaka Dodol, dengan Pemerintah Kabupaten Muba. Dodolnya bukan buat dimakan, tapi buat mencerdaskan! Bahkan Bupati H M Toha SH langsung turun tangan menyerahkan bantuan secara simbolis, bikin anak-anak makin yakin: ini bukan mimpi.
Bertempat di Auditorium Pemkab Muba, acara penyerahan beasiswa itu berlangsung penuh haru tapi santai. Seperti acara lamaran yang disaksikan seluruh keluarga RT semua hadir lengkap. Bupati Toha dalam sambutannya tampak semangat, seperti guru BK yang baru turun dari pelatihan motivasi. Ia bilang, pendidikan adalah investasi jangka panjang, hasilnya memang nggak langsung kelihatan, tapi dampaknya bisa menentukan nasib satu kabupaten. Kurang lebih kayak menanam pohon durian nunggu lama, tapi sekali berbuah bisa bikin ramai satu dusun.
Bantuan ini menyasar pelajar berprestasi dari enam kecamatan, mulai dari Sekayu, Lais, Babat Toman, Sanga Desa, Keluang, sampai Babat Supat. Nama-namanya mungkin terdengar seperti menu sarapan khas Sumsel, tapi anak-anak di sana bukan sembarang pelajar. Mereka adalah bibit unggul yang hanya perlu disiram motivasi dan disinari kepedulian. Dengan adanya program seperti PRESTASI ini, anak-anak merasa diperhatikan, bukan cuma jadi bahan absen tiap pagi. Kata Bupati Toha, inilah bentuk cinta daerah untuk generasinya. “Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi? Masa nunggu Iron Man datang ke Musi Banyuasin?” candanya disambut tawa.
Yang makin bikin haru adalah pernyataan dari Direktur Ucoal Sumberdaya, Dr Prastiyo Diatmono, MBA, yang mewakili pihak perusahaan. Ia bilang bahwa PRESTASI ini bukan cuma soal tanggung jawab sosial, tapi panggilan hati. Mereka ingin terlibat langsung dalam mencetak generasi unggul, bukan hanya menggali sumber daya alam. Ibaratnya, kalau perusahaan selama ini “mengambil” dari tanah Muba, sekarang mereka ingin “memberi” kembali dalam bentuk masa depan yang lebih cerah. Ini seperti hukum timbal balik dalam fisika, tapi versi sosial: setiap aksi punya reaksi, dan setiap laba punya tanggung jawab.
Lebih dari sekadar beasiswa, program ini juga rencananya akan menyentuh sektor lain seperti pemberdayaan UMKM dan pengembangan lima produk kuliner lokal agar bisa naik kelas secara nasional. Bayangkan kalau nanti ada Dodol Babat Toman yang bisa tembus minimarket Korea, atau Keripik Sanga Desa yang viral di TikTok. Ini bukan mimpi, tapi bagian dari roadmap PRESTASI. Perusahaan-perusahaan ini tidak ingin hanya dikenal sebagai penambang, tapi juga penyemai harapan. Seperti kata pepatah lama “Yang besar bukan yang banyak mengambil, tapi yang banyak memberi.”
Yang menerima bantuan secara simbolis pun bukan sembarang anak. Ada Erni Lestari dari SMA Negeri 3 Sanga Desa, Mutiana dari SMA Negeri 1 Sanga Desa, Kurnia Delvina dari SMA Negeri 1 Babat Toman, dan nama-nama keren lainnya. Wajah mereka berbinar, seperti baru menang lomba tebak-tebakan berhadiah sepeda. Ini bukti bahwa perhatian yang tulus bisa menyuburkan semangat. Mungkin tidak semua anak akan langsung jadi profesor atau insinyur roket, tapi setidaknya mereka merasa tidak sendiri di jalan panjang bernama pendidikan.
PRESTASI bukan sekadar program, tapi simbol perubahan. Ketika pemerintah daerah dan sektor swasta berjalan beriringan, maka masa depan tak lagi samar. Ia jadi nyata, bisa disentuh, bahkan bisa dirasakan sejak sekarang. Di zaman yang serba digital ini, kadang perhatian yang nyata jauh lebih langka daripada sinyal Wi-Fi. Maka mari kita sambut inisiatif seperti ini dengan tepuk tangan dan dukungan. Sebab seperti kata pepatah “Kalau satu tangan tak bisa menepuk, dua tangan bisa bikin tepuk semangat”. Dan itulah yang sedang dilakukan oleh Muba membuktikan bahwa beasiswa bisa jadi jembatan, bukan sekadar ucapan.[***]